Mempercayai sesuatu yang akan teriadi, berdasarkan ramalan seorang yang berprofesi sebagai peramal, adalah perbuatan yang merusak keimanan.
Bisa jadi beberapa hasil ramalannya kebetulan benar, tapi tetap saja tidak perlu mempercayai setiap apa yang diramalkannya.
Bisakah seorang peramal dipolisikan secara hukum? Bisa saja kalau melakukan kesalahan, dan melanggar hukum.
Seorang peramal yang biasa dipanggil Mbak You, meramalkan tahun 2021 Jokowi akan lengser, dikarenakan sebuah peristiwa 'chaos'. Ramalan tersebut dikemukakannya dalam sebuah tayangan video YouTube.
Masih menurut Mbak You, peristiwa itu bisa saja dicegah oleh pihak keamanan, tapi menurutnya tetap saja kalah dengan kekuatan massa yang begitu besar.
Ramalan tersebut bisa saja secara kebetulan benar, bisa juga salah, dan peristiwa itu tidak terjadi. Kalau hanya karena ramalan tersebut ada pihak yang ingin mempolisikan Mbak You, rasanya teralu berlebihan, dan tidak logis.
Terlalu dini untuk mengatakan Mbak You sudah melakukan provokasi, atau pembohongan publik, sebelum ramalannya terbukti atau tidaknya. Perbuatan mempolisikan Mbak You hanya akan mencoreng muka Jokowi, karena memberikan kesan Jokowi otoriter.
Pihak yang ingin mempolisikan Mbak You adalah Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid. Seperti yang dilansir CNN Indonesia,
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid berencana melaporkan seorang peramal, Mbak You, terkait ramalan Jokowi lengser dari jabatan presiden pada 2021.
"Ada rencana tunggu aja mungkin besok pagi lapor ke Polda Metro, rencana besok pagi, nanti dikabarin," kata Muannas saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (15/1).
Saat ini Muannas sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan Mbak You. Menurut Muannas, perbuatan itu melanggar undang-undang, mengandung provokasi, dan hasutan.
Bukan kali ini saja ada ramalan seperti itu, pada tahun 2015 almarhum Ki Gendeng Pamungkas juga pernah meramalkan Jokowi akan mati pada tahun ketiga kekuasaannya. Yang terjadi malah sebaliknya, Ki Gendeng meninggal mendahului Jokowi.
Begitu juga dengan Permadi SH, yang pernah meramalkan Jokowi akan lengser saat periode pertama kekuasaannya. Pada kenyataannya ramalan tersebut tidak terbukti, dan tidak ada yang mempolisikan Ki Gendeng dan Permadi.
Pada awalnya mbak you dalam tayangan video beredar di media sosial. Dalam video itu, Mbak You meramalkan pada 2021 akan ada konflik dan kejahatan serta penjarahan.
"Penjarahan besar, politik memanas dan ada bahasa yang mungkin yang secara politik mungkin pergantian presiden. Sudah ada tanda dari daerah ke atas, sudah mulai memanas semuanya," kata dia.
Pergantian Presiden itu, kata dia, akan dimulai dengan penjarahan.
"Memang akan ada pergantian tapi dimulai dengan adanya penjarahan, keributan. Hal yang akan diupayakan pemerintah untuk meredam memang bisa, tapi tidak maksimal dengan banyaknya pro dan kontra," ucap dia.
Terakhir Mbak You mengklarifikasi pernyataan tersebut, menurutnya penggantian presiden itu terjadi bukan di tahun 2021, tapi di tahun 2024. Namanya juga ramalan bisa berubah-ubah tergantung kepentingannya. Amien Rais aja juga bisa meramal apa saja, meskipun tidak pernah terbukti. Lihat disini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews