Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur. Keberadaan infrastruktur tersebut diyakini menstimulus perekonomian sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa.
Pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini sedang bagus-bagusnya, tentu sangat disayangkan jika sampai berhenti begitu saja. Beruntung Presiden Joko Widodo menjadikan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan sebagai prioritas dalam periode kedua pemerintahannya ini.
Beliau bertekad akan melanjutkan pembangunan infrastruktur, terutama membangun infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, dan yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
Pembangunan infrastruktur sangatlah penting untuk kemajuan bangsa karena memiliki efek yang luas. Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas tentu akan membuka pintu masuknya bisnis baru dan menciptakan aktivitas ekonomi baru.
Sebagai contohnya Pembangunan Tol Cikopo-Palimanan, setelah beroperasi di tahun 2015, tol tersebut memberi dampak positif pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya ke Cirebon pada akhir pekan dan liburan panjang untuk berwisata budaya dan kuliner.
Belum lagi pembangunan Trans Sumatera, Trans Jawa, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, hingga Trans Papua yang tentu menjadi mesin pembangkit ekonomi bagi kota/kabupaten yang dilintasi. Perlu untuk kita ketahui bahwa sejak tahun 2015 hingga 2018, pemerintah kita telah membangun 3.432 km jalan nasional, termasuk di dalamnya jalan perbatasan.
Sementara pada 2019 ini, pemerintah kita akan membangun tambahan 409 km jalan baru, sehingga total jalan yang terbangun hingga 2019 akan menjadi 3.841 km. Tidak hanya jalan pemerintah juga membangunan jembatan, bendungan, kereta cepat, bandara, pos lintas batas, dan banyak pembangunan lainnya yang penting untuk dibangun demi Indonesia Maju.
Pembangunan infrastruktur harus terus dilanjutkan, tentunya pembangunan yang membuka akses ekonomi dan mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Beberapa orang mungkin berpendapat jika pembangunan infrastruktur tidak penting karena masih banyak rakyat yang kelaparan. Bahkan beberapa mempertanyakan apakah pemerintah menyuruh rakyat untuk memakan aspal. Semua orang memang bebas untuk berpendapat, tetapi bukankah ada baiknya untuk menelaah permasalahan lebih dalam sebelum berpendapat.
Sepertinya perlu kita pahami bersama kalau salah satu permasalahan kelaparan dan kemiskinan adalah tidak adanya akses ekonomi dan bukan hanya tidak adanya bahan makanan.
Kita mungkin bisa mengambil pembangunan Papua sebagai contohnya, di Papua dulu aksesnya sangatlah sulit dan konektivitas antar wilayahnya masih rendah, menjadikan bantuan logistik dari pemerintah membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke rakyat, selain itu sulitnya akses juga menjadikan aktifitas perekonomian dari hulu ke hilir lambat, akses ke daerah wisata sulit, sehingga lapangan pekerjaan menjadi terbatas, dan pertumbuhan ekonomi terhambat.
Tetapi kini dengan adanya jalan Trans Papua, akses menjadi mudah, bantuan logistik pemerintah dapat sampai lebih cepat, aktifitas perekonomian dari hulu ke hilir tidak sulit, akses ke daerah wisata mudah, sehingga diharapkan dapat mendongkrak lapangan kerja baru, mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat, dan masyarakat tidak khawatir akan kelaparan karena sudah punya penghasilan yang mencukupi.
Memang jika berbicara mengenai keuntungan pembangunan infrastruktur berkelanjutan tidak akan ada habisnya, karena multiple effect-nya sangatlah luas. Berkaca dari negara-negara maju seperti Amerika, China, Jepang, Korea, Dubai dan lain-lain, tentu dilengkapi dengan infrastruktur yang canggih dengan akses yang luas dan cepat. Infrastruktur yang memudahkan akses ekonomi tersebutlah yang menjadi salah satu alasan banyaknya investor dan wisatawan datang untuk berinvestasi atau sekedar berkunjung.
Indonesia dengan segenap kekayaan sumber daya alam dan anugrah keeksotisan alamnya suatu saat akan bisa mengalahkan negara-negara tersebut. Untuk itu mari kita dukung bersama program prioritas pembangunan infrastruktur berkelanjutan pemerintah demi Indonesia Unggul, Indonesia Maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews