langkah-langkah kaki anggota Paskibra yang sedang menyempurnakan latihannya sudah terdengar sejak pagi. Ragam pakaian adat Indonesia mulai dikeluarkan dari lemari koleksi di gedung KBRI Baku, untuk segera dipakai oleh para petugas upacara yang bertugas untuk membacakan teks Proklamasi, UUD’ 45, Doa serta MC pada upacara kali ini.
Masyarakat Indonesia yang ada di Baku dan sebagian mahasiswa juga penduduk Azerbaijan juga mulai menjejali pintu gerbang KBRI Baku pagi itu untuk menjadi bagian dari upacara pengibaran bendera merah putih sebagai tanda perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-74.
Sekitar pukul 9 lewat 15 menit, sesuai waktu yang dijadwalkan, para peserta upacara mulai membentuk barisan dan seluruh perangkat upacara telah berdiri tegap, menunggu aba-aba bahwa upacara akan segera dimulai.
Pemimpin upacara, Kifah Gibraltar, memasuki lapangan upacara dengan pakaian ala paskibraka di Istana, setelan warna merah dan putih. Ia mengaba-abakan untuk memberikan hormat kepada Pembina upacara pagi ini, Dubes RI Azerbaijan, Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA.
Dilanjutkan dengan pengibaran Sang Merah Putih, dengan tim paskibra yang terdiri dari mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Azerbaijan. Dengan sempurna sang merah putih dibuka dan dikibarkan bersama iringan lagu Indonesia Raya, yang kerap membuat nurani para WNI yang merantau di LN bergetar.
Dalam amanatnya, Dubes RI Azerbaijan, menyampaikan bahwa “Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar, merupakan tugas kita dan generasi muda untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa para pemimpin dunia. 270 juta orang Indonesia harus menjadi pribadi-pribadi yang unggul, berkarakter kuat dan cinta dengan tanah air untuk bersaing dengan masyarakat dunia,” ujarnya.
Seusai upacara, dilanjutkan dengan ramah-tamah, syukuran berupa makan tumpeng dan potong kue ulang tahun Indonesia. Perayaan 17 Agustus di Baku juga akan dilanjutkan dengan pesta rakyat yang akan dimulai pada pukul 5 sore di Wisma Indonesia.
Masih dalam rangkaian Dirgahayu Indonesia, KBRI Baku juga akan menyelenggarakan Indonesian Cultural Festival ke-4 pada bulan September.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews