Tak Ada Sandi, Tak Ada Drama

Selasa, 19 Februari 2019 | 06:00 WIB
0
491
Tak Ada Sandi, Tak Ada Drama

 

 

Dalam debat capres putaran kedua ini jujur saja saya merasa kehilangan sosok Sandiaga Uno yang biasanya melengkapi jawaban-jawaban Prabowo. Terbukti bahwa Sandiaga Uno memang cakap dalam berbicara dengan retorikanya.

Bahkan narasi yang dibangun tentang nelayan yang mengalami persekusi di Karawang hingga kini tak bisa dilacak rimbanya. Sosok Najib yang diceritakan oleh Sandiaga Uno tersebut menjadi salah satu "drama" paling sukses dalam debat capres putaran pertama.

Agak mengejutkan juga jika debat capres putaran kedua tadi malam justru Prabowo tanpa didampingi oleh anak Mami Uno yang dibanggakan.

Sekadar mengingatkan bahwa Sandiaga Uno mengangkat kisah Pak Najib, seorang nelayan di Pasir Putih, Cilamaya, Karawang yang mengaku dipersekusi karena mengambil pasir mangrove.

Dari kasus tersebut Sandiaga menyimpulkan pernyataan yang amat prematur tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Kasus Najib diangkat oleh Sandiaga seolah hukum di negara ini tumpul ke atas tapi tajam ke bawah. Bukan tanpa sebab simpulan Sandiga ini saya katakan prematur.

 Alasannya karena Najib, sosok nelayan yang mengadu pada Sandiaga, juga ternyata bermasalah karena tersangkut dua perkara.

Menurut keterangan polisi bahwa Najib dilaporkan SH karena ia menambang pasir secara ilegal. Atas tindakannya itu, ia pun ditegur oleh SH sehingga mengakibatkan cek-cok mulut hingga pemukulan.

Amat disayangkan jika sosok cerdas seperti Sandiaga Uno bisa menyampaikan narasi yang dibangun untuk membentuk opini yang menyesatkan.

Kasus-kasus "drama" yang dialamatkan pada Sandiaga Uno amat wajar, karena Sandiaga sendiri yang mengangkat dan mempopulerkannya.

Beruntung warganet kini sudah semakin cerdas dan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks.

Terakhir, Sandiaga Uno juga tersangkut dengan kasus drama petani bawang yang ternyata mantan anggota komisioner KPU. 

Hingga emak-emak yang menangis histeris saat bertemu Sandiaga yang kemudian diketahui adalah seorang kader PAN.

Sandiaga Salahuddin Uno@sandiuno

Terenyuh hati ini ketika mendengar keluhan dari Pak Subhan seorang petani bawang yang hingga menahan air matanya saat kami berdialog di Desa Krasak, Brebes, Jawa Tengah.

 
3.024 orang memperbincangkan tentang ini
 
 


Jadi, sebetulnya mami Uno tidak perlu marah jika Sandiaga Uno kerap kali dianggap bersandiwara.

Amat wajar jika seorang ibu membela anaknya sendiri. Siapa sih yang tega anaknya diolok-olok dan dipermalukan seperti ini?

Saran saya sih, Sandiaga Uno sudah harus memilah dan memilih pertemanan. 

Jangan suka bergaul dengan para penyebar hoaks. Jangan sampai mami Uno sakit hati untuk kedua kalinya.

So, mulai sekarang, Sandiaga Uno harus mulai mengubah gaya kampanyenya dengan narasi-narasi yang lebih cerdas dan orisinal.

Jangan sampai terbawa arus golongan radikal dan kaum intoleran yang menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan.

Ingat bang Sandi, mami Uno pasti akan sangat bangga jika anak maminya bisa mengedepankan ide-ide kampanye yang orisinal seperti bangau terbang atau keripik tempe setipis ATM. Warganet suka lho dengan hal receh seperti ini.

Jujur, gaya kampanye Sandiaga Uno yang receh abis ini sudah menyentuh sisi kocak generasi millenial. Mereka memang haus dengan hiburan dan Sandiaga Uno hadir untuk memenuhi itu semua.

Maka dalam debat putaran ketiga nanti, memang banyak yang memprediksi bahwa Sandiaga Uno di atas angin karena menghadapi sosok yang sudah sepuh, KH Ma'ruf Amin.

Lagi-lagi, sebagai anak mami yang baik, Sandiaga jangan sesumbar dulu  seperti dalam putaran pertama yang bangga karena sudah punya kisi-kisi.

Kita belum sepenuhnya tahu sosok KH Ma'ruf Amin dalam kemampuan berdebat. Namun, Sandiaga Uno juga perlu paham bahwa KH Ma'ruf Amin adalah pakar Ekonomi Syariah.

Jadi, kita berharap di debat putaran ketiga nanti pada tanggal 17 Maret 2019, Sandiaga Uno bisa membangun narasi yang mencerdaskan bangsa seperti gagasan pembangunan infrastruktur untuk unicorn di Indonesia.

Lupakan narasi berbalut drama karena akan lebih mudah dipatahkan dengan bukti-bukti dan data-data yang valid.

Berikan penghormatan yang baik terhadap jasa Mami Uno yang sudah mendidik budi pekerti dan karakter Sandiaga Uno yang kalem dan tidak mudah meledak-ledak.

Begitupun jangan mudah mengadu pada mami jika banyak yang tidak suka dengan gagasan-gagasan yang bakal dijadikan jualan.

Seperti BPN yang kini sibuk mengadu tentang Unicorn dan lahan 340 ribu ha milik Prabowo kepada Bawaslu. 

Hadapi saja dengan senyuman seperti yang dilakukan oleh Ahmad Dhani. 

Jangan lantas terus mengadu pada Mami Uno demi mendapatkan pembelaan.

***