Jadi ini bukan masalah setuju atau tak setuju, semua ini semata mata hanya masalah iri hati kepada Jokowi.
Minggu ini viral mulut-mulut becek berceloteh tentang IKN Nusantara. DS (Din Syamsuddin) mau gugat ke MA gak setuju Ibu Kota pindah. RR (Rizal Ramli) berjanji kalau abis dilantik jadi presiden langsung mau menganulir UU IKN entah presiden apa, manusia halu satu ini makin jadi saja sengetnya.
FZ (Fadli Zon) usul nama IKN menjadi Jokowi. Terakhir EM (Edy Mulyadi) ikutan partainya PKS yang dengan sengit menentang kepindahan IKN ke Kaltim. Sampai mulutnya tak terkontrol menyakiti masyarakat Kalimantan.
Coba liat nama-nama di atas nama jenis ikan apa, untuk jadi tebakan agar bisa dapat sepeda.
Ternyata semua itu ikan mati yang sudah busuk kepalanya.
Andai mereka sedikit saja siuman dalam kewarasan yang lumayan maka cerita kepindahan ibu kota bukan seumuran PKS.
Rencana itu sudah sejak Soekarno yang melirik Kalteng sebagai ibu kota, namun denhan pertimbangan lahan yang lebih tidak bergambut Kaltim menjadi pilihan.
Itu jelas pilihan Jokowi termasuk nama Nusantara yang gagah itu.
Ini kan bukan masalah ramai atau tidak ramai, sampai mengatakan Kalimantan tempat jin buang anak, ini masalah keseimbangan dan keamanan jangka panjang serta pemerataan boss!
Kebayang ibu kota yang saat ini tanahnya turun rata-rata 2,5 cm per tahun, apa gak tenggelam dalam 15 tahun ke depan.
Belum lagi masalah banjir rob dan muntahan lubang resapan. Kok senengnya dengan barang rusak dari orang tak berakhlak. Jakarta itu istananya warisan Belanda Bambang!
Ributnya mereka bukan karena mereka tak ngerti, semua itu karena Jokowilah yang mengeksekusi, andai yang mengerjakan itu AB (Anies Baswedan) pasti dikatakan jenius.
Jadi ini bukan masalah setuju atau tak setuju, semua ini semata mata hanya masalah iri hati kepada Jokowi.
Salahnya apa Jokowi, salahnya karena Jokowi diam bergeming. Menjawab saja tidak, makanya mereka tambah palak.
Coba nanti abis ini Ahok dijadikan kepala otoritanya, makin manyun congor mereka. Makin jadilah prilakunya, seneng kita liatnya bak sirkus kurang makan.
Jokowi ini pas banget menghabisi manusia perusak Indonesia yang nyaris semua bermuara ke Cendana. Makanya Jokowi gak cukup dua kali, minimal harus 3 kali sampai mereka mati suri, atau kalau perlu buat mereka mati berdiri.
Berat boss ngukur air tenang, dia dalam dan membuat tenggelam. Apalagi kelas renang gaya batu.
Momennya pas saat ini para congorisme nongol semua gegara ibu kota, dari sana kita nambah koleksi tau siapa saja yg jadi musuh Indonesia.
Nusantara bangkit, dari timur Kalimantan utk menunjukkan kepada dunia, sekaligus memberangus para tikus pengerat bangsanya.
Selamat datang di Nusantara Ibu Kota Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews