Ada Capres Tukang Bikin Meja, Ada Pula Capres Tukang Gebrak Meja

Pilihlah pemimpin atau presiden yang tingkat emosinya stabil dan tidak mudah meledak-ledak. Gunakan hak pilih Anda sebaik-baiknya.

Selasa, 9 April 2019 | 08:27 WIB
0
1083
Ada Capres Tukang Bikin Meja, Ada Pula Capres Tukang Gebrak Meja
Ilustrasi gebrak meja (Foto: 108Jakarta.com)

Di Jakarta ada soto gebrak Cak Anton. Tapi dalam pilpres 2019  ada juga capres yang hobi gebrak-gebrak meja mimbar. Saudara tahulah siapa dia!

Di Stadion Kridosono, Jogjakarta, sebut saja PS, seperti biasa berpidato berapi-api dengan suara yang berat didepan pendukungnya. Dalam kampanye tersebut ia mengebrak-gebrak meja mimbar berulang-ulang sambil menuduh segelintir elite yang menguasai kekayaan Indonesia.

Sebenernya narasi kampanye PS ini hanya diulang-ulang seperti memutar kaset lagu lama. Dari panggung kampanye ke panggung kampanye temanya hanya antek asing, kekayaan mengalir ke luar negeri dan kekayaan dikuasai segelintir elite. Model kampanye seperti itu diulang-ulang seperti kaset kusut itu tadi.

Emosi PS memang tidak stabil dan cenderung temperamen. Di debat keempat PS juga terlihat emosi dan dengan nada suara yang berapi-api.

Mengapa menjelang hari pencoblosan PS cenderung emosi dan menggebrak-gebrak meja mimbar?

Bisa jadi karena ia sudah tahu bakal kalah dan elektabilitasnya belum bisa mengejar elektabilitas capres Jokowi. Sekalipun dalam survei internal mereka sudah mengungguli elektabilitas petahana atau Jokowi. Kalau urusan internal mah maunya langsung dilantik saja jadi Presiden RI, bukan?

Aksi PS menggebrak-gebrak meja mimbar sebenarnya bukan kali ini saja.

Hanya kalau yang di Jogjakarta aksi gebrak-gebrak meja ada videonya atau terdokumentasi. Tentu masih ingat cerita Usamah Hisyam yang pernah bercerita bahwa PS juga pernah gebrak-gebrak meja mimbar dalam acara Ijtima Ulama II. PS menggebrak-gebrak karena ada yang meragukan ke-Islamanya.

Bahaya juga kalau punya presiden yang punya hobi gebrak-gebrak meja. Bagaimana kalau memimpin rapat kabinet dengan penuh emosi dan menggebrak-gebrak meja atau meja mimbar?

Bukan hanya gebrak-gebrak meja mibar saja PS. Tapi juga bahasanya mulai kasar dengan kata-kata "Ndasmu dan Bajingan".

Kalau kata "ndasmu" keluar dari mulut PS karena menanggapi tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu 5%. Kalau kata "bajingan" ia ucapkan untuk elite-elite Jakarta yang dituduh merusak negara ini dan menginjak-injak hak rakyat.

Pilihlah pemimpin atau presiden yang tingkat emosinya stabil dan tidak mudah meledak-ledak.

Gunakan hak pilih Anda sebaik-baiknya.

Rabu 17 April nyoblos dulu sebelum plesir!

***