Reshuffle bulan Juni ini merupakan tindakan smart, agar tercapainya keseimbangan serta hasil maksimal pemerintahan tetap lancar berjalan ditengah tantangan kondisi beratnya perekonomian
Kondisi yang harus diatasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua tahun terakhir pada era keduanya adalah menurunnya kepedulian parpol, para politisi serta pemegang amanah terhadap jalannya pemerintahan serta program jangka panjang yang belum selesai. Ambisi parpol, tokoh-tokoh yang ingin berkuasa menjadi pimpinan nasional berlomba tampil serta berusaha menyiapkan dana menuju tahun 2024 dengan pelbagai macam cara.
Kondisi tersebut disebut lame duck (bebek lumpuh). Secara umum sebuah kondisi kurangnya fokus politisi dan pemegang amanah dalam urusan pemerintahan karena besarnya keinginan menang pada pemilu dan pilpres di 2024. Nah, dalam dua tahun terakhir (2023 dan 2024) Presiden memang harus mewaspadai kondisi kurang diacuhkan para politisi karena ambisi tadi. Banyak yang berpikir, tahun 2024 presiden sudah selesai dan tidak berkuasa lagi.
Berita tentang akan adanya akan reshuffle pada Rabu 15 Juni 2022 bertiup kencang kemarin, indikasinya adanya beberapa tokoh dan Ketum parpol ke istana. Mengutip dari Detik, bahwa reshuffle kabinet adalah reorganisasi yang dilakukan dengan mendistribusikan kembali elemen yang sudah ada.
Pergantian pos menteri pada reshuffle kabinet bersifat minor namun bersifat besar-besaran dengan melibatkan beberapa menteri.
Tujuan reshuffle kabinet adalah untuk mencapai tujuan pemerintahan yang berkaitan dengan partai atau target tertentu. Tujuan ini diharapkan tercapai dengan melakukan penggantian pos menteri.
Berikut adalah tujuannya:
1. Manajemen Partai dan Kabinet. Pemimpin dan politikus dapat membangun aliansi, memberikan reward, dan memastikan seluruh fraksi dalam partai menjadi perwakilan pemerintah.
2. Manajemen Kinerja. Reshuffle kabinet juga memberikan kesempatan dalam mengevaluasi kinerja para menteri dalam pemerintahan. Menteri yang berkinerja baik akan mendapatkan tanggung jawab lebih besar.
3. Menandai Pergantian Kebijakan reshuffle kabinet biasanya menandakan adanya perubahan prioritas pemerintahan. Pemerintahan berharap prioritas tercapai dengan mengganti menteri.
Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih para pembantunya di Kabinet, agar terjadi keseimbangan dan bisa tercapainya hasil yang maksimal. Menuju pemilu khususnya pilpres 2024, dinamika jalannya pemerintahan akan sangat terpengaruh dengan kondisi perpolitikan yang berlaku.
Kesimpulannya, reshuffle bulan Juni ini merupakan tindakan smart, agar tercapainya keseimbangan serta hasil maksimal pemerintahan tetap lancar berjalan ditengah tantangan kondisi beratnya perekonomian, belum selesainya pandemi, kelanjutan program-program jangka panjang ( IKN) serta tekanan kepentingan negara-negara lain. Reshuffle yang tepat bisa menjadi sarana "Lame Duck counter".
Good luck Mr President, God Bless You.
Marsda Pur Prayitno W. Ramelan, Pengamat Intelijen
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews