Seorang anggota Grup Probiotik Siklus (GPS) pada 5 April 2020 bercerita:
Seorang Engineer, karyawan perusahaan swasta, yang domisili di Jkt. Terpapar Covid-19, dan hasil lab nya: positif. Hasil rontgen nya, paru2 nya tenggelam oleh bercak2 putih, hampir 90%. Disertai gejala: Demam/panas, batuk, nafas sesak, pusing.
Sudah dapat obat dari dokter dari sebuah RS. Karena tidak ada perubahan, akhirnya diberikan G8 : 3x1 sdm, selama 2 hari, Bio imune : 3x1 sdm. Setelah 2 hari, berkurang. Pada hari ke 3, diberikan G12 + 14 @ pagi - siang . Sorenya : G8 : 1 sdm .
Setelah diminum selama 2 hari, gejala2 berkurang drastis, sudah tidak batuk, tidak sesak, tidak demam, sehat........., sembuh total.
Anaknya 2 orang juga terkena, diberikan formula yg sama, sudah berkurang drastis, makin sehat, tidur nyenyak. Pasien dirawat sendiri di rumah. Rontgen pasca sakit, belum dilakukan, trauma gak berani keluar rumah dahulu.
Alhamdillah...Customerku Sudah Negatif Covid-19. Begitu komentar salah seorang anggota GPS lainnya. Ikhtiar PS seminggu.
[3/4 17:46] +62 812-2357-xxx: URGEN apa ada agen/reseller daerah Lippo Karawaci-Tangerang. Yg punya rangkaian PS untuk PDP. Tolong japri ya.
[3/4 18:48] +62 877-7387-xxx: Saya Mba. Kemaren ngirim juga, ke Siloam, Pasien yg didiganosa Corona.
[3/4 18:52] Formulator: Kasusnya bgmn mas @Ah
[3/4 19:08] +62 877-7387-xxx: Sakit Komplikasi, Masuk rumah sakit, Diagnosa Dokter Positif C19, Obatnya Dikasih G16, Biozime Aja, stelah seminggu Jadi Negatif dan diperbolehkan Pulang.
[3/4 19:09] S.Smg: Wah ini anti mainstream tapi hasilnya oke bgts ya.
[3/4 19:31] +62 813-3023-xxx: Alhamdulillah.
Admin Probindo2: Jalan Berliku Untuk Membangun Kepercayaan.
[28/3 19:51] AS.Bpp: Ada dokter bedah umum di Bogor yang tidak percaya sama sekali dengan PS. Tapi istrinya sangat percaya. Setiap hari sebelum berangkat dan setelah pulang kerja selalu diminumkan PS oleh istrinya. Tapi tidak mau dibekali PS ke RS.
Qodarullah, pekan lalu salah seorang rekan sejawatnya meninggal karena Covid-19. Beliau stress. Akhirnya sekarang selalu bawa Tiara spray, G8, dan Biozime Super ke RS.
Istrinya rajin sekali. Dia beli botol2 spray kecil, diisi air murni + G8. Suaminya disuruh bagi2kan ke tim perawatnya di RS.
[28/3 19:56] +62 819-4588-xxx: Semoga menginspirasi rekan sejawat beliau..nyebar PS lagi.
Anggota GPS Ibukota Jakarta ada lagi yang cerita:
[8/4 09:20] FBA: Saya mau testimoni Covid 19. Dari seorang Manajer di Bekasi. Sejak tanggal 22 Maret bapak tsb sakit gejala Covid. Hari pertama sd ketiga seperti masuk angin. Di kerokin enak. Hari ketiga sd ketujuh flu, batuk kering, tenggorokan kering n sakit.
Ke dokter masih di anggap sakit ISPA biasa... Hari ke 8 sd ke 14 makin parah. Di serta Sesak nafas. Buat makin sesak. Hari ke 14 ke dokter. Dinyatakan PDP.. Hari sabtu 4April 2020 Dinyatakan PDP. Di kabari pihak RSUD Cibitung tgl 5 April di Jemput.
Alhamdulillah rezeki si bapak. Tanggal 4 april. Saya lagi ada di rmh temen bikin bingkisan buat Nakes di RSUD. beliau atasan suami temen saya di Kantor. Di jok motor saya ada G10 2 paket, biomaxim, biozime n biosel(padahal ini tuh pesenan klien saya).
Udh saya dahulukan kirim ke si bapak pake Gojek.. Sama saya kasih resep Carvox saran Dari Prof. Tgl 4 april malam. Minum PS 1jam sekali, Tgl 5 april di jemput ke RSUD tetap minum PS.. Malamnya si bapak keadaannya membaik.
Tgl 6 April Tes Covid Negatif, cek hasil rontgen paru baik semua. Tgl 7 april sudah Pulang dr RS..
[8/4 09:26] FBA: Sejak kemarin si bapak gk sesak lagi Nafas ya, sudah tidak batuk, dan demam. Kalau sebelumnya bentar bentar masuk angin.
[8/4 10:02] +62 813-8839-7xxx: Masya allah. Qodarullah hanya bisa di bilang kuranh dr 2 hari konsumsi PS kmudian di nyatakan sembuh
[8/4 10:28] FBA: Prof... Ini saya lagi bantu PDP. Bbrp Pak Lurah, Pak Camat udh ada gejala.. Saya berharap PS ini terus tingkatkan produksinya.
Cuma Rp 350 – 500 Ribu
Apakah Anda tahu bahwa besaran biaya untuk membeli beberapa varian produk Probiotik Siklus (PS) itu cuma kisaran Rp 350 – 500 ribu? Coba bandingkan dengan biaya Top Up per hari sesuai ketentuan Menteri Keuangan RI.
Untuk Kriteria ODP/PDP/Konfirmasi Tanpa Komorbid/Komplikasi: ICU tanpa ventilator Rp 12 juta, Isolasi tekanan negatif tanpa ventilator Rp 7,5 juta, Isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator Rp 7,5 juta.
Untuk Kriteria ODP/PDP/Konfirmasi Dengan Komorbid/Komplikasi: ICU tanpa ventilator 12,5 juta, Isolasi tekanan negatif tanpa ventilator Rp 9,5 juta, Isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator Rp 9,5 juta.
Semua itu biaya untuk kriteria tanpa ventilator. Jika dengan ventilator, pasien harus merogoh koceknya lagi sebesar Rp 3-4 juta. Itu jika pasien dalam keadaan selamat alias sembuh.
Tapi jika meninggal, pasien harus mengeluarkan dana lagi untuk pemulasaraan jenazah yang itemnya terdiri dari 7 point dengan nilai mulai Rp 100 ribu hingga Rp 1,750 juta.
Silakan bandingkan jika pasien positif virus Corona diterapi dengan formula Probiotik Siklus (PS) yang cuma kisaran 2-3 varian saja, seperti G8/G10/G12 /G17, Bioimune, Biosel/Biozime Super/Biozime Biasa, plus Obat antibiotika (Levafloxacin 500 mg).
Formula PS itu bisa diaplikasikan dengan diminumkan pada ODP Dewasa, Anak, Bayi, dan Balita. Jika kurang yakin, bisa disemprotkan ke mulut, itu hanya untuk meyakinkan diri kita punya sesuatu dan kita yakin. Semestinya diminum saja cukup.
Lama perawatan (di rumah saja) bergantung dari tingkatan atau stadium penyakitnya. Kalau ringan, biasanya hanya sekitar 2 hari bisa sembuh. Tapi, kalau berat, kisaran 4-6 hari saja. Dan, varian formula PS ini biasanya cukup untuk satu minggu.
Murah bukan? Apalagi, tanpa harus dirawat di rumah sakit, namun harus tetap dalam kontrol dokter dan paramedis lainnya. Namanya juga perawatan mandiri, sehingga pasien tidak harus mengeluarkan biaya tambahan seperti kamar RS.
Silakan hitung dan bandingkan sendiri jika harus dirawat di RS. Apakah semua pengeluaran untuk biaya RS tersebut ditanggung Pemerintah? Rasanya tidak juga, meski Presiden Joko Widodo sudah menganggarkan dana Rp 185 triliun untuk kesehatan.
Seperti diketahui, Presiden telah mengeluarkan PP berupa tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan dampak Covid-19, ada empat poin yang diajukan pemerintah.
Yaitu (1) Kesehatan, (2) Social safety net, (3) Insentif perpajakan dan (4) Program pemulihan ekonomi nasional. Dari empat poin itu, kalau kita baca penjabarannya, insentif perpajakan dan program pemulihan ekonomi nasional besarannya mencapai Rp 220,1 triliun (sekitar 54,3 persen) dari total tambahan belanja tadi.
Kalau kita baca UU No. 6/2018 tentang Karantina Kesehatan, dengan status “Pembatasan Sosial Berskala Besar”, maka kewajiban Pemerintah untuk menyediakan kebutuhan hidup masyarakat memang jadi gugur.
Padahal masyarakat, khususnya yang kurang beruntung, sangat memerlukan insentif serta bantuan logistik dan bantuan tunai. “Negara-negara lain yang kapitalis sekalipun juga melakukannya,” kritik Fadli Zon, anggota DPR.
Yang menarik, selain menerbitkan PP No. 21/2020, sebagai turunan UU No. 6/2018; serta Keppres No. 21/2020, sebagai sikap resmi Pemerintah atas kondisi darurat kesehatan yang tengah berlangsung; Pemerintah juga menyelipkan Perppu No. 1/2020.
Insentif Perpajangan dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dianggarkan dalam APBN tersebut dengan kamuflase “untuk penanganan dampak Covid-19”, sebenarnya bisa berpotensi diselewengkan oleh penerimanya, seperti kasus BLBI.
Mestinya Pemerintah fokus pada penanganan virus Corona terlebih dahulu. Sehingga dana Rp 220,1 triliun (sekitar 54,3) bisa disimpan dulu sebagai cadangan devisa. Dari Rp 185 triliun untuk kesehatan, 5-10 persen untuk aplikasi Probiotik Siklus.
Insya’ Allah, dengan Rp 350 – 500 ribu saja, dalam seminggu virus Corona bisa dikoloni sehingga Indonesia terbebas dari wabah Corona. Apalagi, jika ditunjang dengan semprotan Desinfektan berbasis Probiotik Siklus. Akan semakin cepat selesai.
Mengutip dr. FD, Mkes, “Kalau ada suatu produk, yang ilmunya belum kita bisa terima, tetapi kalau tingkat kemanfaatannya besar, sementara tingkat kemudharatannya rendah, kenapa tidak kita terima dahulu, sambil berjalan bisa kita pelajari bersama.”
Dulu, dosen itu mengajak berdebat (lebih tepatnya berantem) di depan forum terbuka, yang pada akhirnya beliau menerimanya, dan dikemudian hari beliau menemukan referensi-referensi yang membenarkan apa yang sudah disampaikan selama ini.
Demikian sekilas cerita Formulator Probiotik Siklus (PS) tentang perkenalannya dengan dr. FD yang kini mulai sering mendampingi Formulator saat bertemu dengan pejabat tinggi di Jawa Timur maupun DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang ingin mengetahui PS.
Insya’ Allah, dengan sikap dan pikiran tenang, kita bisa melampaui kondisi darurat seperti ini. Dengan sikap dan pikiran yang tenang, imunitas kita meningkat. Ibadah yang baik dan benar, serta menyerahkan semua urusan ini kepada-Nya.
Insya’ Allah, Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita, dan bangsa ini. Selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews