Dialog Kebangsaan Pasca Pengumuman Hasil Pemilu 2019

Media massa sangat diharapkan memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat agar kemajuan bangsa dapat bersama kita songsong.

Kamis, 23 Mei 2019 | 21:00 WIB
0
313
Dialog Kebangsaan Pasca Pengumuman Hasil Pemilu 2019
Ilustrasi kebangsaan (Foto: Romadecade.org)

PP Wanita Pertahanan Ideologi Syarikat Islam atau biasa disebut dengan Wanita Perisai akan menggelar dialog kebangsaan dan diikuti oleh buka bersama pada Jum'at 24 mei 2019 mendatang.

Dialog kebangsaan bertajuk "optimalisasi peran media massa dalam menciptakan stabilitas nasional pasca pengumuman hasil pemilu 2019" diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mendorong seluruh elemen masyarakat agar dapat berjiwa besar menerima pengumuman pemilu mendatang.

Kegiatan tersebut akan digelar di Rumah Kebangsaan H.O.S Tjokroaminoto bertempat di jalan taman amir hamzah no 2 Jakarta pusat itu, akan turut dihadiri oleh beberapa praktisi di bidangnya masing-masing.

Ketua Umum Syarikat Islam, Dr. Hamdan zoelva akan turut memberikan keynote speaker pada acara tersebut. Beberapa narasumber yang akan ikut bicara dalam dialog tersebut diantaranya adalah Gefarina Djohan, MA (Akademisi/Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta), Sabir Laluhu (Wartawan senior Sindo) dan Dr. Mohammad Nasih (Monash Institute).

Megawaty selaku ketua umum PP Wanita Perisai memaparkan bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka rekonsiliasi seluruh elemen bangsa dari berbagai kalangan pasca pengumuman hasil Pemilu 2019.

Oleh karena itu kami mengundang narasumber dari berbagai latar belakang. Ada dari akademisi, media, tokoh agama. Semuanya sebagai pilar yang akan menjaga keutuhan NKRI melalui pandangannya masing-masing.

Menurutnya, kondisi pemilu 2019 kemarin sudah membuka ruang kericuhan di berbagai lini, kini harus direkatkan kembali dengan berbagai macam upaya, dan dialog kebangsaan inilah salah satunya.

Momentum Ramadhan selayaknya menjadi inspirasi bagi semua kalangan untuk mengedepankan sikap jiwa besar. Tensi politik yang sempat memanas diharapkan tidak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat. Kesucian bulan yang penuh berkah ini harus senantiasa dijaga dengan tidak menyebarkan perpecahan dan kebencian antar sesama.

Mengapa mengusung tema optimalisasi media massa, hal ini dikarenakan media massa adalah media informasi yang masif dalam penyajiannya. Gelombang informasi palsu tidak bertanggungjawab dari media sosial dan media yang tidak terverifikasi sulit dihindari.

Media massa sangat diharapkan memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat agar kemajuan bangsa dapat bersama kita songsong.

Dibutuhkan optimalisasi yang ekstra agar kita mampu menyaring dan memaksimalkan informasi yang kita dapat. Tidak terpancing pada isu miring yang belum jelas kebenarannya dan juga dapat mengawal informasi dengan kepala yang jernih dan hati yang sejuk, tambahnya.

***