Apapun pada akhirnya dari hasil pertemuan tersebut, serahkan kepada kedua tokoh tersebut, jangan ada pihak-pihak yang diluar itu Ikut mengeruhkan suasana.
Banyak kalangan mengharapkan adanya Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, karena keduanya adalah tokoh sentral dari rekonsiliasi Nasional, yang pertemuannya sangat diharapkan bisa memberikan kesejukan dalam perpolitikan Nasional.
Pertemuan keduanya bisa saja terlaksana, jika tujuan pertemuan tersebut terlepas dari segala keterkaitan persengketaan yang masih berlangsung saat ini. Dan seharusnya tidak ada satu pihak pun mengaitkannya dengan kepentingan tersebut.
Namun, sebelum Pertemuan berlangsung sudah banyak pihak mengaitkannya dengan kepentingan hasil Pilpres 2019, terutama dari orang-orang yang berada dilingkaran elit politik Prabowo-Sandi. Mereka mengkuatirkan Pertemuan tersebut bisa memengaruhi proses penyelesaian sengketa di MK.
Kalau isu ini terus digulirkan maka ini akan menjadi penghalang terjadinya Pertemuan tersebut. Semua pihak harusnya mendorong adanya pertemuan ini, jika memang niatnya sama untuk mendinginkan situasi politik, dan peristiwa ini menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia kedepan.
Pertemuan ini sangat mempunyai nilai kalau seandainya dilakukan sebelum persidangan di MK dilakukan, karena pertemuan ini memang mempunyai pengaruh terhadap situasi setelah hasil keputusan pengadilan. Kalau setelah persidangan MK baru dilakukan, dikuatirka reaksi atas keputusan MK akan mempengaruhi stabilitas keamanan negara.
BPN Prabowo-Sandi mengisyaratkan Pertemuan baru diadakan setelah hasil sidang MK, dan itu bisa juga diyakini sebagai keinginan Prabowo. Karena kalau melihat dari reaksi Prabowo terhadap rencana pertemuan tersebut selama ini tidaklah responsif.
Entah apapun namanya pertemuan tersebut, apakah hanya sekedar menjalin Silaturahmi, ataupun rekonsiliasi, sebetulnya tidaklah terlalu penting apapun namanya. Tahap ini adalah tahapan mendamaikan situasi, bukanlah untuk negosiasi.
Jauhkanlah terlebih dahulu segala pikiran yang picik, penuh kecurigaan, utamanya saat ini terlebih dahulu adanya pertemuan kedua tokoh tersebut. Serahkan segalanya kepada mereka berdua, mau kemana negeri ini akan mereka bawa, saya percaya keduanya tahu seperti apa menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan.
Yang terpenting orang-orang yang ada disekitar keduanya menjauhkan kepentingan pribadi, yang membonceng dalam kepentingan yang lebih besar, demi kepentingan bangsa dan negara. Jangan Ikut mempengaruhi agar Pertemuan tersebut tidak bisa terlaksana.
Tidaklah bisa menyelesaikan persoalan bangsa ini dengan terus mengedepankan ego masing-masing, sejarah mengajarkan musyawarah dan mufakat adalah landasan dalam penyelesaian berbagai persoalan, dan itu tertuang dalam Pancasila sebagai ideologi negara.
Pertemuan keduanya harus difahami sebagai sesuatu yang terpisah dari berbagai konflik politik, pertemuan ini dibutuhkan untuk meyakini masyarakat bahwa hubungan keduanya baik-baik saja, memberikan ruang bagi keduanya untuk melihat kondisi bangsa ini secara lebih jernih.
Apapun pada akhirnya dari hasil pertemuan tersebut, serahkan kepada kedua tokoh tersebut, jangan ada pihak-pihak yang diluar itu Ikut mengeruhkan suasana. Tentunya sebagai Negarawan, keduanya secara bijak akan lebih tahu apa yang terbaik demi kepentingan.negara dan bangsa ini ke depan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews