Merebut Aceh Lewat Bireuen

Rabu, 13 Maret 2019 | 06:48 WIB
0
470
Merebut Aceh Lewat Bireuen
Hasto Kristiyanto (Foto: Kristin Samah)

Hoax dan fitnah ada batasnya. Apalagi kalau berita bohong, informasi yang disesatkan, bahkan penyebaran kebencian itu dilakukan secara masif. Sampai titik tertentu nur di dalam hati pasti menggugat. 

Kesadaran itu bergerak di Aceh, mulai dari Bireuen. Masyarakat memadati Kafe de Kontana, bakda Sholat Jumat, 8/3/2019. Pada akhirnya mereka datang dan menyatakan dukungan pada Jokowi karena sudah muak dengan hoax dan fitnah.

Sejak masuk ke akar rumput sebagai calon anggota legislatif untuk PDI Perjuangan, Maria Karsia, mengakui dirinya harus menghadapi dahsyatnya hoax dan fitnah yang ditujukan pada Jokowi dan PDI Perjuangan. Ia hampir menyerah karena apa pun klarifikasi yang dilakukan bersama tim, seperti teriakan di padang pasir. Lalu ditelan angin.

Sekalipun demikian, ia terus bergerak bersama perempuan-perempuan yang menjadi relawan untuk memenangkan dirinya dan menjadikan Jokowi memimpin untuk periode kedua. Sebagai perempuan Aceh, ia terpanggil untuk mengembalikan marwah orang Aceh sebagai bangsa pejuang, satunya perkataan dengan perbuatan. 

Itu juga yang dikatakan Sekjen PDI Perjuangan sekaligus sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto. Mengapa Jokowi memiliki semangat pejuang, teguh dalam pendirian, karena digembleng masyarakat Aceh selama ia bekerja di bumi Serambi Mekkah itu. 

Dalam Safari Kebangsaan selama empat hari di Aceh, Hasto mengatakan, sekalipun dihantam dengan hoax dan fitnah, Pak Jokowi tetap bekerja untuk rakyat. Kecintaannya pada Aceh ditunjukkan dengan seringnya datang ke provinsi itu. 

Ulama besar Aceh, Tgk. H. Nuruzzahri yang dikenal dengan nama Waled Nu, mengajak masyarakat menyebar kebaikan. Dalam Deklarasi Relawan Akar Rumput ia mengajak masyarakat untuk terus menangkal hoax, menghindari firnah. Tgk. H. Nuruzzahri bahkan mengajari peserta deklarasi untuk melantunkan hikayat:

Yang besar dihormati

Yang kecil disayangi

Yang muda dan sebaya, saling mencintai…

Ajaran saling menghormati, menyayangi, dan mencintai, bergema dari Biereuen. Bermula dari akar rumput, bergerak door to door, Aceh akan diselamatkan dari hoax dan fitnah untuk Indonesia Bersatu. 

***