Pemilihan Umum, yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, hingga anggota DPR-RI, DPRD dan DPD akan berlangsung pada 17 Aprol 2019 mendatang. Hanya dalam kurun waktu 3 bulan.
Calon Anggota DPR-RI dan DPRD ini, semuanya berasal dari Partai Politik. Untuk Pemilu 2019 ini akan ada 16 Partai Politik. Tapi dari 16 Partai Politik tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini merupakan partai yang paling berbeda. Apa bedanya?
Pembaca pernah mendengar atau mengenal ISO 9001? Kalau kita melihat iklan atau profil perusahaan-perusahaan, banyak yang menampilkan bahwa mereka bersertifikat ISO 9000, atau misalnya ISO 9001.
Kalau misalnya sebuah perusahaan memiliki sertifikat ISO 9001 ini, tandanya, perusahaan tersebut memiliki manajemen organisasi yang bagus atau memenuhi standard baku lembaga sertifikasi Internasional Certification Services (ICSM). Lembaga ini skalanya internasional.
Nah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menurut Sekertaris Jendral Hasto Kristiyanto, merupakan satu-satunya partai politik di Indonesia yang memiliki sertifikat ISO 9001:2015. Bukan hanya di Indonesia saja, namun satu-satunya Parpol di Asia Tenggara yang memiliki sertifikat ini.
Sertifikat ini, menurut Hasto didapatkan semenjak tahun 2017 lalu. Audit yang dilakukan oleh ISCM ini meliputi standar manajemen, kepemimpinan, kesesuaian antara SOP dengan pelaksanaannya.
Tahun 2018 lalu, PDIP berhasil mempertahankan sertifikat ini. Ini berarti di internal PDIP, standar manajemen, kepemimpinan, kesesuaian antara SOP dengan pelaksanaannya. Ini tentunya sebuah tanda yang bagus.
Apalagi PDIP ini juga kembali mencalonkan Joko Widodo untuk menjadi Presiden Indonesia. PDIP juga akan berupaya untuk menjadi Parpol pemenang pemilu 2019. Dengan standard ISO yang dimiliki, tentunya PDIP layak menjadi pilihan kita.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews