Jadi kita berterima kasih banyak kepada Yasonna Laoly dan Presiden Jokowi yang berhati mulia akan membebaskan para koruptor.
Berkah itu bisa dari bencana. Itu yang sedang menyambangi Om Setya Novanto. The Untouchable. Kini dia membuktikannya. Saat virus Corona mengamuk, Setnov bebas merdeka. Pasalnya dia akan mendapatkan hadiah dari ketulusan hati Yasonna Laoly. Mantap. Semua itu karena kebaikan Jokowi. Luar biasa.
Saya senang sekali. Begitu juga Om Yasonna Laoly dan Pak Jokowi. Demikian pula seluruh bangsa Indonesia sangat gembira. Kita semua akan menyambut kebebasan Setnov dan kawan-kawan. Inilah berkah yang harus disyukuri.
Salah satu syarat dibebaskan berusia di atas 60 tahun. Bersoraklah kita. Bahagia. Pesta pora. Kita akan melihat barisan koruptor keluar dari bui. Itu terjadi jika revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 99 Tahun 2012 berhasil diubah.
Yang menarik. Beberapa hari ini adalah pergerakan orang-orang. Yang berkepentingan. Termasuk keluarga dan orang utusan para koruptor. Pasti mereka ke ribet ke sana-ke-mari. Diskusi. Rapat. Dengan para pengambil keputusan. Agar revisi PP 99/2012 lolos.
Tujuaannya cuma satu: mendorong pembebasan para koruptor. Indah sekali langit Indonesia saat ini. Cerah. Kabut wabah Corona Covid-19 pun hilang dihiasi langit yang tersenyum. Senyum manis dan terima kasih ditujukan kepada Yasonna Laoly, para anggota DPR, para pelobi, para koruptor. Juga tentu kepada Presiden Jokowi. Karena tidak ada visi menteri. Yang ada visi Presiden.
Siapakah barisan para koruptor yang akan bebas? And…the Oscars go to the following people’s enemies. Mereka adalah OC Kaligis tukang suap, Suryadharma Ali koruptor haji, Patrialis Akbar korupsi soal peternakan, Siti koruptor alat kesehatan, Jero Wacik dana operasional menteri, Ramlan Comel, Dada Rosada bansos.
Baca Juga: Setya Novanto, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
And other Oscars go to: Fredrich Yunadi, menghalangi penyidikan, Barnabas Saebu PLTA, Rusli Zaenal PON Riau, Arya Zulkarnaen proyek, Bambang Irianto pasar, Imas Aryumningsih pabrik, Masud Yunus APBD, Dirwan Mahmud jembatan, Setiono UMKM, Amin Santono DPKD, Budi Suprianto jalan.
And of course, the precious gifts go to Billy Sindoro Meikarta, Dewie Yasin Limpo PLTMK, Johanes Kotjo PLTU Riau.
Jadi kita berterima kasih banyak kepada Yasonna Laoly dan Presiden Jokowi yang berhati mulia akan membebaskan para koruptor. Akan lebih mulia lagi, kita semua akan mendukung semua teroris dibebaskan. Agar keamanan Indonesia semakin terjamin. Makmur. Ayo terus dorong ubah revisi PP 99/2012. Agar mereka bebas!
Ninoy Karundeng, penulis.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews