Vladimir Putin, Seorang "Risk Taker" yang Punya Perhitungan Matang

Dari cara Putin menganalisis masalah, sangat terlihat bahwa dia adalah sosok presiden yang risk taker, Presiden yang detail, cermat, hati hati, dan punya perhitungan yang matang.

Kamis, 17 Maret 2022 | 07:00 WIB
1
301
Vladimir Putin, Seorang "Risk Taker" yang Punya Perhitungan Matang
Vladimir Putin (Foto: Aljazeera.com)

Jangan pernah bercanda dengan orang yang serius.

Begitu kira kira gambaran hubungan antara Barat dan Rusia.

Vladimir Putin itu orang yang serius, dia bukan pelawak kayak presiden Ukraina. Atau kayak Presiden Kambojanesia.

Putin kalau mau dilihat dari kepribadiannya dan track recordnya adalah pemimpin yang super serius. Barat lupa dengan ini.

Putin ini orang yang sangat perfeksionis, jam tangannya saja berharga 7 miliar dan ada 6 buah. Dari sini saja bisa terlihat bahwa Putin bukan tipe orang santai dan tipe easy going.

Kepribadian seseorang itu bisa dilihat dari kebiasaannya. Pakaian, gaya hidup, makanan, kendaraan, aksesoris, dan seterusnya.

Putin juga tipikal orang yang sadar sejarah. Orang orang serius yang jadi pemimpin di dunia ini memang selalu punya gaya hidup seperti itu. Sadar literasi, sadar sejarah, sadar politik, Sadar Geopolitik dst.

Kesadaran inilah yang membuat Putin menyerang Ukraina. Sebenarnya tidak cocok menyebut ini sebagai sebuah invasi, karena dalam hukum internasional, Rusia diperbolehkan melakukan serangan ke negara lain apabila negara itu membahayakan Rusia secara langsung.

Kesadaran Putin akan sejarah dan kesadaran Geopolitiklah yang membuat dia mengambil keputusan sulit, membawa Rusia berhadapan dengan AS dan 29 negara NATO.

Ketika ditanya oleh wartawan, kenapa Putin sangat waspada dengan AS dan NATO. Putin dengan sangat detail menjawabnya.

Putin: "Saya tidak mungkin bisa tenang melihat Rusia dalam ancaman, Anda bayangkan Bahwa AS dan sekutunya pernah menyerang Irak, NATO pernah menyerang Libya dan seterusnya."

Putin: "Rusia bukanlah negara yang pernah menyerang negara lain dengan nuklir, tapi AS lah yang pernah melakukan itu di Perang Dunia II saat AS menghancurkan Jepang dengan nuklir."

Putin: "Saya melihat sejarah ini akan terulang, kalau AS pernah menyerang Jepang dengan nuklir, maka AS dan NATO suatu saat juga bisa melakukan hal itu kepada Rusia. Siapa yang bisa jamin AS dan kawan-kawannya tidak akan mengulangi hal itu terhadap Rusia? Saya harus melakukan apa yang harus saya lakukan sebagai presiden Rusia, saya tidak boleh lengah dan lemah lalu menempatkan Rusia dalam bahaya."

Dari cara Putin menganalisis masalah, sangat terlihat bahwa dia adalah sosok presiden yang risk taker, Presiden yang detail, cermat, hati hati, dan punya perhitungan yang matang.

Seorang presiden dan kepala negara yang hebat selalu punya view yang jauh ke depan, orangnya fokus, cerdas, kuat visinya, dan kuat tekadnya dalam memajukan negara sehingga menjadi negara yang disegani dunia.

Pemimpin yang cerdas tidak sibuk dengan jabatan, masa jabatan, apalagi gaji bulanan. Presiden yang cerdas gak pernah terlihat bodoh di depan musuh.

Karena pemimpin yang selalu terlihat bodoh di depan musuh, terlihat bodoh di panggung internasional, apalagi terlihat bodoh di depan rakyatnya sendiri.

Maka pemimpin jenis begini tidak layak dipertahankan, apalagi diperpanjang masa jabatannya. Pemimpin model begini hanya layak di buang ke laut China Selatan.

Tengku Zulkifli Usman