Fitnah yang sarat sesat pikir juga disampaikan oleh mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, yang pernah menjadi narapidana anggaran Flu Burung 2005-2006.
Pendiri Microsoft, Bill Gates, yang kini pada babak kedua hidupnya lebih menjadi seorang Filantropis saat ini justru sedang jadi sasaran luar biasa aneka teori konspirasi. Dia dituding menciptakan virus Corona pemicu Pandemi Covid-19.
Ini gara-gara tahun 2015 ia berbicara di TED Talk tentang ancaman Pandemi virus Corona. Padahal dunia sudah mengalami tahun 2002 ada wabah SARS dan tahun 2012 wabah MERS. Keduanya disebabkan oleh virus BetaCorona yang segenus dengan SARS-CoV-2, virus pemantik Covid-19.
Ketika itu Bill Gates mengingatkan warga Amerika Serikat dan dunia terhadap ancaman Pandemi virus Corona. Dan perlu ada dana riset, termasuk untuk menciptakan vaksin. Terbukti antisipasi Bill Gates terbukti empat tahun kemudian.
Bill Gates termasuk mengecam kebijakan Presiden Donald Trump yang menghentikan dana untuk WHO.
Aneh bin ajaib, orang yang menghimbau agar masyarakat dunia berwaspada dan melakukan antisipasi malah difitnah bahwa ia justru biang Pandemi Covid-19 yang sekarang merebak ke lebih dari 150 negara di manca benua.
Fitnah yang sarat sesat pikir juga disampaikan oleh mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, yang pernah menjadi narapidana anggaran Flu Burung 2005-2006.
Silakan baca opini Bill Gates di Washington Post dan opini Bruce Y Lee di Forbes di bawah ini:
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews