Seluruh penyelidikan itu menyebutkan, pesawat membelok secara tidak wajar, dan gerakan tersebut hanya bisa dilakukan 777 saat dalam kendali manusia.
Temuan Baru Memperkuat Teori Pilot MH370 Membunuh Penumpang Lalu Bunuh Diri, demikian judul berita Wartakota.
Sejak kemarin, secara beruntun saya mendapatkan pesan via WA, masalah hilangnya MH370, dimana dua orang putra kakak saya, Yanita Effendi yang domisili di Bandung, berada dalam pesawat naas tersebut.
Tapi karena sudah terlalu sering berita gonjang-ganjing yang menguras energi, tapi kemudian ternyata hanya berita hoax, maka saya hanya menjawab setiap pesan masuk dengan kalimat yang klise: "Terima kasih infonya. Salam hangat" Tanpa tertarik untuk membaca link berita yang diikutsertakan.
Tapi malam ini, salah seorang kerabat saya menelepon dan bertanya tentang kebenaran berita bahwa seluruh penumpang MH370 dibunuh terlebih dulu, sebelum Pilot bunuh diri?
Maka dengan rasa berat hati saya mencoba menelusuri link yang diberikan. Subjudul: "Temuan Baru memperkuat teori Pilot MH370 membunuh penumpang lalu bunuh diri" bukan karangan saya, melainkan dikutip secara utuh dari (wartakota.tribunnews.com)
Sekilas Hilangnya MH370
MH370 yang terbang dari Bandara International Kuala Lumpur menuju Beijing dan mengangkut 239 penumpang beserta awak pesawat, dinyatakan hilang pada tanggal 8 Maret 2014. Di antara 239 penumpang ini, sebagian besar adalah penumpang asal China. Bersama mereka terdapat 6 orang Warga Australia dan 7 orang Warga Negara Indonesia.
Warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai penumpang pesawat MH370 adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Cyntia Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya (kakak adik)) masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.
Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya, kakak adik adalah keponakan saya. Seminggu sebelum hilang bersama MH370, kami masih sempat makan malam bersama di Denpasar Bali.
Info Mengerikan
Sebulan lalu seorang jurnalis Amerika Serikat (AS), William Langewiesche, menulis di The Atlantic dan menyebutkan bahwa Pilot MH370, Zaharie membunuh ko-pilotnya, Fariq Hamid, agar tak menghalangi niatnya. Kemudian kapten pilot ini menambah tekanan di kabin penumpang, sehingga seluruh penumpang meninggal. Setelah itu dia menghujamkan pesawat ke laut.
Seluruh penyelidikan itu menyebutkan, pesawat membelok secara tidak wajar, dan gerakan tersebut hanya bisa dilakukan 777 saat dalam kendali manusia. Dugaan ini dilengkapi pula hasil pemeriksaan psikologis sang pilot, sebelum kejadian bertanggal 8 Maret 2014 tersebut.
Di sana disebutkan, Zaharie adalah sosok pria penyendiri dan memiliki masalah. Apakah berita ini hanya hoax ataukah fakta? Hingga saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari otoritas Malaysia .
Catatan Tambahan:
Ibunda dari Ferry Indra dan Herry Indra adalah kakak kandung saya , yang merupakan satu satunya saudara saya yang masih tersisa. Berita berita semacam ini, sungguh terasa bagaikan merobek luka yang belum mengering,terutama bagi ayah dan bunda mereka. Kalau hanya praduga, mengapa harus dipublish?
Tjiptadinata Effendi
Keterangan: Judul asli tulisan di Kompasiana ini adalah "Kisah Menyeramkan tentang MH370, Hoaks atau Fakta?", diubah sesuai karakter pembaca PepNews.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews