Sangat rahasia tapi bisa ditebak.
Ada ratu kecantikan Russia di balik sejarah itu.
Yang bikin sejarah adalah Raja Di Raja Malaysia: Sultan Muhammad V.
Mengundurkan diri dari jabatan Yang Dipertuan Agong Malaysia. Tanpa alasan. Atau sangat dirahasiakan.
Tapi media sosial tidak sungkan-sungkan: itu ada kaitan dengan ratu kecantikan Russia. Namanya: Oksana Voevodina. Umur 26 tahun. Menjadi ratu kecantikan tahun 2015 lalu.
Nama asli putri itu: Rihana Oxana Gorbatenko. Tapi panggilan keratuannya lebih simple: Oksana Voevodina.
Sultan Muhammad V sendiri sekarang berumur 49 tahun. Duda. Dari kesultanan Kelantan. Istananya di Kota Bahru. Berbatasan dengan Pattani, Thailand.
Waktu saya seminggu di Malaysia bulan lalu rumor itu sudah beredar: Yang Dipertuan Agong kawin dengan ratu kecantikan Russia.
Asapnya datang dari teka-teki: ke mana Sultan Muhammad V. Kok lama tidak muncul. Hampir dua bulan. Padahal ialah yang lagi dapat giliran menjadi Yang Dipertuan Agong. Sejak tahun 2016 lalu.
Begitu lama pimpinan tertinggi Malaysia itu tidak berkabar. Padahal baru dua tahun Agong dalam jabatannya itu. Yang seharusnya lima tahun.
Akhirnya beredar berita yang kian keras: Sultan Muhammad V kawin dengan ratu kecantikan itu. Tanggalnya pun jelas: 22 Nopember lalu.
Tempat perkawinannya juga jelas: di Barvikha. Dekat Moskow. Di sebuah Decha. Semacam vila gaya Russia.
Barvikha memang terkenal sebagai daerah peristirahatan. Letaknya di pinggir Barat Moskow. Tidak jauh dari jalan utama menuju Belarus. Banyak sekali Decha di sana. Orang-orang kaya Russia membeli Decha sebagai rumah kedua.
Presiden Putin juga sering beristirahat di daerah ini.
Dan Sultan Muhammad V ternyata juga di sana. Selama masa menghilangnya.
Memang pengunduran diri itu tidak akan menimbulkan dampak apa-apa. Tidak akan terjadi krisis konstitusi. Hanya muncul persoalan kecil: kalau Sultan Muhammad V juga mundur sebagai Sultan Kelantan.
Apakah jabatan Yang Dipertuan Agong berikutnya sesuai dengan gilirannya: Sultan Pahang. Atau tetap Sultan Kelantan, pengganti Sultan Muhammad. Untuk menghabiskan sisa ‘jatah giliran Kelantan’ tiga tahun lagi.
Tapi kelihatannya Sultan Muhammad tidak akan mundur dari kesultanan Kelantan. Walhasil: Sultan Pahanglah yang segera jadi Agong berikutnya.
Memang tetap rahasia: bagaimana kisah cinta sang Sultan. Tapi hak ia sebagai duda. Yang masih 49 tahun. Dengan kekayaannya yang besar. Dan kedudukannya yang tinggi.
Oksana sendiri putri seorang dokter di sana. Spesialis ortopedi. Yang awalnya berkarir sebagai model. Kuliah ekonomi sampai lulus. Di Universitas Plekhanov. Sebuah universitas tua (1907) yang sangat prestisius di Russia. Yang terkenal sebagai pusat riset banyak hal.
Lalu ikut ratu kecantikan. Terpilih. Cerdas dan cantik. Cantik dan cerdas.
Tapi kelihatannya bukan ratu jenis Miss World atau Miss Universe. Saya coba telusuri. Tidak ada nama itu. Terutama di pemilihan keduanya. Wakil-wakil Russia bukan dia.
Sultan Muhammad kini bikin dua sejarah. Pertama terjadi ada Agong yang mengundurkan diri. Sebelumnya pun sudah bikin sejarah: Agong yang tidak punya permaisuri.
Saat dilantik sebagai Agong ia memang sudah dalam status duda. Setelah bercerai dengan isteri pertamanya: putri Thailand. Namanya: Kangsadal Pipitpakdee. Setelah kawin dengan Sultan Muhammad berganti nama dengan Tengku Zubaidah.
Dia putri Sultan Pattani, kesultanan di Thailand Selatan.
Perkawinan itu hanya berlangsung 4 tahun. Cerai di tahun 2008. Tidak punya anak.
Berarti sudah 10 tahun Sultan Muhammad menduda. Bahkan sempat dirumorkan akan kawin dengan Nurul Izzah. Putri sulung Anwar Ibrahim.
Yang politisi muda Pakatan Harapan itu.
Yang bulan lalu jadi berita besar: mengundurkan diri dari segala jabatan partai. Termasuk dari wakil presiden partai dan ketua DPW. Ngambek. Akibat begitu banyaknya kritik: mengapa di koalisi yang berideologi reformasi ini ayah-istri-anak memegang posisi kunci di partai.
Mundurnya Nurul Izzah lebih punya dampak politik daripada Mundurnya Agong.
Tapi siapa yang tidak tertarik dengan perkawinan raja dan ratu ini: Raja Malaysia dan Ratu Kecantikan Russia.
***
Dahlan Iskan
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews