Meski begitu, Erdogan bukan saja tidak bisa keras. Dalam beberapa konflik dunia, Erdogan membawa Turki ikut berperang
Erdogan memang tipikal pemimpin Egaliter. Selalu menjadikan semua sahabat, kenalan ataupun negara tetangganya memiliki kesamaan hak dan kesetaraan. Tidak serta merta menjadi pemimpin di negara Islam yang kuat membuatnya songong.
Sebagai contoh, ketika Rusia dihukum oleh Amerika melalui "pukulan" Ekonomi, Erdogan di bawah bendera Tukri menolak sanksi tersebut. Karena sanksi itu adalah sebuah kesalahan fatal bagi kemaslahatan Eropa. Namun, di saat yang bersamaan dia juga menyatakan bahwa Rusia keliru telah melakukan invasi ke Ukraina.
Dari sikap Erdogan itu kita belajar bahwa menjadi seorang pemimpin tidak boleh membela sesuatu yang salah hanya karena ikatan pertemanan. Ketika Rusia salah, Erdogan berani menyatakan itu salah. Sekalipun Rusia adalah kawan dekat Turki dalam berbagai hal seperti pertemanan dari segi Militer, Pariwisata dan Perdagangan.
Di sisi yang lain, Amerika dan konconya di NATO ingin sekali menghancurkan Rusia lewat Ekonomi. Erdogan pun pasang badan menolak mentah-mentah hukuman yang akan dikenakan ke Rusia. Sekapun Rusia memiliki kesalahan bukan berarti harus dihancurkan jadi debu. Erdogan mementingkan dialog untuk memecahkan masalah bukan saling menghukum.
Bagi Erdogan, "Tidak ada persehabatan yang abadi kecuali bersahabat pada kebenaran."
Kira-kira begitulah prinsip Erdogan dalam bernegara.
Selain berani dalam bersikap, Erdogan juga memiki semangat perdamaian. Erdogan membangun komunikasi dengan pemimpin Ukraina dan juga Rusia sepanjang konflik di kedua negara itu berlangsung. Erdogan bahkan menawarkan pertemuan damai di negaranya.
Tawaran itu langsung disambut baik oleh Presiden Ukraina.
“Kami mengandalkan dukungan penuh dari Turki dan seluruh jajaran kepemimpinan Turki. Kami akan membantu (pelaksanan negosiasi) jjika ini terjadi di Turki," kata Zelenskyy dikutip dari Daily Sabah, dengan penyesuaian bahasa.
Padahal, kalau dilihat, ada juga beberapa negara lain menawarkan diri untuk menjadi tempat perdamaian. Namun, Zelenskyy memilih Turki sebagai tempat terbaik. Artinya, secara personal Erdogan memang memiliki kepercayaan yang tinggi di antara negara sahabat.
Meski begitu, Erdogan bukan saja tidak bisa keras. Dalam beberapa konflik dunia, Erdogan membawa Turki ikut berperang. Apalagi perang atas nama mempertahankan kedaualan negara tertentu yang coba dirusak. Erdogan akan menjadi negara pelindung.
Demikian karakter Erdogan. Semoga bisa menjadi inspirasi kita semua dalam kepemimpinan dan kepribadian. Semoga kita semua sehat Walafiat dan menjadi pemimpin teladan seperti halnya Erdogan. Amin. Jika berkenan, jemput baca artikel saya yang lain tentang Manfaat Mosehat.
Itu saja yang bisa saya bagikan hari ini. Terima Kasih Admin PepNews! sudah Approve tulisan ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews