Media pemberitaan, kini lebiih banyak diisi dengan pemberitaan insiden penamparan tadi dibanding tentang pemenang dan film yang menangnya.
Heboh, berbagai media massa maupun media sosial, menayangkan sepenggal adegan penamparan wajah seorang pembawa acara Piala Oscars yang dilakukan oleh salah satu pemenang Piala Oscars di malam penganugerahannya.. wow!
Adegan penamparan wajah ini dilakukan oleh Will Smith kepada sahabatnya sendiri, Chris Rock. Akibat candaannya Chris kepada isterinya Will. Sontak saja semua media yang menyaksikan adegan tersebut shock! Anjir.. seketika hening.
The Academy Awards adalah sebuah ajang yang sangat bergengsi, terhormat, dan sudah menjadi mekkahnya semua industri film dunia termasuk Indonesia. Ajang ini tidak hanya menjadi acara bagi-bagi piala dan mengumumkan nama pemenang, tapi juga menjadi sebuah tontonan yang menyuguhkan sebuah sikap, pidato, pemikiran, kritik, atau orasi yang penuh pesan. Bagi yang gemar menonton siaran anugerah Piala Oscars ini pasti paham apa yang saya maksud barusan.
Kejadian penamparan ini, nampaknya akan menjadi alarm bagi pihak penyelenggara Oscars yang makin ke sini makin dikuasai pihak TV (ABC).
Durasi yang mepet, kejar-kejaran iklan, lalu banyaknya nomimasi dan pemenang yang terpaksa tidak ditayangkan demi mahalnya durasi dan karena tidak menguntungkan sponsor mungkin?
Akhirnya.. ruh dari kejayaan nama Piala Oscars ini perlahan redup, jadi hilang kesakralannya, yang selama ini sanggup membuat siapa pun aktor atau aktris yang menerimanya akan bergetar hati, bibir, dan ujung matanya. Piala Oscars ini juga yang menjadikan semacam angin harapan dan mimpi yang tinggi bagi semua sineas dan pelaku produksi film di seluruh dunia.
Media pemberitaan, kini lebiih banyak diisi dengan pemberitaan insiden penamparan tadi dibanding tentang pemenang dan film yang menangnya. Jangan harap juga kita bisa menemukan berita tentang pemenang yang tak ditayangkan tadi, seperti kategori animasi atau production design terbaik. Balik lagi.. semua karena kuasa durasi TV.
Semoga, The Academy Awards lekas menyadari kemerosotan nilai-nilai ini. Apakah tentang becandaan Chris Rock dapat dianggap sebagai bagian dari kemerosotan nilai-nilai tadi? Apakah juga sikap Will Smith yang gahar ini bisa dianggap sebagai sikap berlebihan, emosional, adalah bagian dari kemerosotan nilai-nilai tadi juga?
Yang saya tahu pasti sih, nilai-nilai yang berpendar dari sakralnya Piala Oscars yang sudah sejak lama dijadikan semacam pencerah bagi para sineas muda butuh dihidupkan kembali. Karena nilai-nilai yang indah dan menggugah ini lah yang menghidupkan bahkan membakar semangat berkarya dan berkreasi para sineas di mana pun. Dan "penamparan" ini semoga bikin melek The Academy...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews