Bahkan partai oposisi ini selalu mencari suara dengan cara cara yang tidak demokratis dan penuh penipuan.
Ketua Umum Partai Penguasa Turki versus Ketua Umum Partai Oposisi Utama CHP Attaturk.
Beda aura wajahnya, beda raut mukanya, dan beda gaya tubuhnya. Karena memang beda kelasnya.
Erdogan berkuasa dari hasil pemilu yang jujur dan terbuka. Sedangkan partai oposisi dulu sempat berkuasa tapi penuh dengan kebohongan.
Erdogan berkuasa dengan suara rakyat mutlak dan murni, sedangkan partai oposisi banyak berkuasa dengan cara kudeta dan konspirasi.
Bahkan partai oposisi ini selalu mencari suara dengan cara cara yang tidak demokratis dan penuh penipuan.
Ketua umum partai oposisi ini bahkan naik menjadi ketua umum partai karena ketua umum mereka sebelumnya kena kasus asusila skandal sex.
Ketua Umum Partai Oposisi utama Turki CHP Kemal Kilichdaroglu, dia adalah Oposisi paling keras terhadap Erdogan.
Demi menarik suara muslim Turki, Para pengurus partai CHP Attaturk itu mengatakan ke media bahwa sang ketua umum Kemal Kilichdaroglu akan pergi umroh bentar lagi.
Para pengurus pusat Partai CHP juga mengatakan bahwa kakek Kemal Kilichdaroglu adalah keturunan Nabi dan salah satu pemuka suku Quraisy.
Ada ada aja ya agar dapat suara. Maklum, Pilpres Turki mendatang adalah pilpres hidup matinya mereka melawan Erdogan.
Ngibul, nipu, pembohongan publik, Hoax. Semua dilakukan yang penting kalangan sekuler pengen jadi Presiden Turki gantikan Erdogan.
Ini belajar ngibul demi menang pemilu hasil belajar ke siapa sih?
Tengku Zulkifli Usman
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews