Urat Takut Presiden Rusia Mungkin Sudah Putus

China akan membantu Rusia di Ukraina, sebagai kompensasi, Rusia nanti akan membantu China saat China melakukan invasi ke Taiwan.

Rabu, 26 April 2023 | 08:59 WIB
0
216
Urat Takut Presiden Rusia Mungkin Sudah Putus
Vladimir Putin (Foto: facebook.com)

Berperang di Ukraina di bawah tekanan dan sanksi dunia internasional dalam waktu lama yang sangat berat, tidak membuat Presiden Rusia Vladimir Putin menyerah.

Bantuan yang diberikan barat kepada Ukraina yang unlimited membuat Putin terus memutar otak agar bisa tetap kuat menghadapi AS dan NATO.

Salah satu yang dilakukan Putin adalah meneken kerjasama militer dengan China dalam skala besar.

Bahkan China sendiri memanfaatkan perang Ukraina ini untuk habis-habisan dalam upaya mendapatkan transfer teknologi dari Rusia.

Perjanjian militer Rusia-China sangat mengkhawatirkan bagi gedung putih. AS dengan seksama memantau kerjasama ini tiap detik.

Terbaru, China mengganti menteri pertahanan baru yang merupakan seorang Jenderal anti AS dan sangat dekat dengan Rusia.

Xi Jinping baru baru ini menunjuk Jenderal Li Shangfu sebagai sinyal keseriusan Xi Jinping dalam mempererat hubungan militer dengan Putin.

China memilih Jenderal Li Shangfu sebagai menteri pertahanan yang baru. Pemilihan Jenderal Anti AS ini adalah juga pesan yang jelas China yang akan terang terangan menantang militer AS secara langsung.

Jenderal Li Shangfu adalah Jenderal China yang masuk dalam list sanksi internasional AS. Karena jenderal Li Shangfu terkenal dengan kebijakan impor senjata Rusia ke China.

Penunjukkan Li Shangfu ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa, hubungan kerjasama militer antara Rusia dan China akan semakin erat dalam menghadapi barat dan aliansi NATO kedepannya.

Ukraina saat ini semakin terpuruk, karena perang ini menguntungkan Rusia dan AS itu sendiri. Makanya AS dan Rusia sama sama punya kepentingan memperpanjang perang ini. Ini bukan soal kalah atau menang di Ukraina. Tapi ini soal proyeksi supremasi jangka panjang.

Ukraina selain hancur secara fisik juga hancur secara mental. Saat ini, Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky sedang melelang beberapa BUMN untuk dijual kepada asing, untuk menutupi biaya perang.

Sedangkan kerjasama militer antara Rusia dan China tidak hanya bertujuan memperkuat Rusia di Ukraina. 

China akan membantu Rusia di Ukraina, sebagai kompensasi, Rusia nanti akan membantu China saat China melakukan invasi ke Taiwan.

Kerjasama ini akan terus berlanjut jangka panjang, bahkan sampai keseimbangan dunia baru tercapai pasca posisi AS nanti benar benar goyang.

Indonesia harus cakap dalam membaca peta dan bermanuver. Karena negara kecil biasanya akan selalu menjadi korban permainan kekuatan besar jika tanpa platform dan narasi yang jelas.

Indonesia masih jauh tertinggal dalam segala hal. Jangankan mengurus urusan Ukraina, di gertak Vietnam dan Myanmar saja sudah gemetaran duluan. 

Pemimpin lemah, korup, narsis, dan suka pamer kebodohan adalah kelemahan terbesar kita saat ini. Ditambah dengan pembelahan politik yang belum mereda. 

Jangankan mau ngurusin Taiwan, Ukraina, dll. Ngurusin bawang merah, garam, gula aja masih dibawah telunjuk orang lain.

Tengku Zulkifli Usman, Pengamat Geopolitik, Jubir Nasional Pemenangan Pemilu Partai Gelora Indonesia.