Iran mempunyai banyak varian drone dengan kemampuan dan fungsi yang berbeda-beda.
Rusia dilaporkan menegosiasi dengan Iran untuk membeli drone kamikaze Arash-2. Sumber dari pihak Iran-lah yang memberikan informasi tersebut.
Sepertinya Rusia puas dengan kinerja drone kamikaze Shahed-2 atau Geran-2. Selain Shahed-2 sebagai drone kamikaze, Rusia juga membeli Mohajer-6 yang bisa membawa 4 rudal.
Drone Shahed-2, akhir-akhir ini menunjukkan tajinya atau kehandalannya dilapangkan atau medan pertempuran sesungguhnya.
Drone kamikaze Arash-2 pernah dirilis oleh komandan militer Brigadir Jenderal Kiomars Heidari pada bulan September 2022. Menurut petinggi militer tersebut, Drone kamikaze Arash-2 dirancang khusus konflik dengan Israel. Dan yang menjadi target sasaran yaitu Tel Aviv dan Haifa.
Jarak Iran ke Tel Aviv kurang lebih 2,248 Km. Dan kalau ke kota Haifa 2,185 Km.
Artinya Kamikaze Arash-2 jangkauannya di atas 2000 Km. Shahed-136 daya jangkauannya 2000 Km.
Sudah tak terhitung berapa kali Iran mengancam Israel dan ingin meratakan Tel Aviv dan Haifa kalau terjadi perang di masa depan.
Drone kamikaze Arash-2 mempunyai jangkauan yang lebih jauh dan punya daya ledak tinggi dibanding drone kamikaze Shahed-2. Dan Arash-2 pengembangan versi terbaru dari Arash-1.
Bodynya besar dan gahar. Menurut Kiomars Heidari, Arash-2 mempunyai kemampuan unik yang bisa beberapa kali pulih sampai mencapai target sasaran.
Selain itu, fitur utama kamikaze Arash-2 yaitu kemampuan mengintai dan mencapai target, hampir sama dengan rudal balistik Fateh atau Fath.
Kamikaze Arash-2 pernah diuji coba dalam sebuah latihan militer di Iran. Menghasilkan efek ledakan yang dahsyat.
Dan Arash-2 sudah masuk dalam gudang militer angkatan darat Iran dan siap dipergunakan.
Iran mempunyai banyak varian drone dengan kemampuan dan fungsi yang berbeda-beda.
Kita tunggu debut dilapangkan kemampuan Kamikaze Arash-2.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews