Acara ini juga didukung oleh beberapa Kementerian Indonesia di antaranya Kemendikbud, Kemenpar, Kemenpora, Kemendag dan KemenKUKM.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Azerbaijan akan menyelenggarakan Indonesian Cultural Festival (ICF) 2019 di kota Baku, Azerbaijan pada 10-15 September 2019 mendatang.
ICF 2019 diprediksi akan berlangsung lebih semarak karena diadakan di dua tempat berbeda di Kota Baku, yaitu Heydar Aliyev Sarayi yang merupakan tempat prestisius kota Baku dan Fountain Square yakni pusat perbelanjaan luar ruang yang selalu ramai dikunjungi masyarakat Azerbaijan.
Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie menjelaskan bahwa selain lokasi pelaksanaan ICF 2019 akan semarak karena akan dihadiri ribuan orang pengunjung.
"InsyaAllah acara ICF ke-4 ini akan lebih meriah dibanding penyelenggaraan ICF sebelumnya, karena tahun ini ICF 2019 menargetkan ratusan WNI di Azerbaijan turut hadir dan puluhan ribu masyarakat Kota Baku juga ikut meramaikan di ICF ini" Ujar Husnan.
ICF sudah diselenggarakan sebanyak keempat kalinya yang digelar di Azerbaijan terutama di wilayah kawasan Kaspia. Dimana sebelumnya ICF yang pertama kali digelar tahun 2016 mendapat sambutan yang luar biasa dari penduduk Azerbaijan. Lalu ICF yang kedua tahun 2017 juga dihadiri sekitar 3500 pengunjung dalam 2 hari pertunjukan, dan ICF 2018 juga dihadiri ratusan wirausahawan Indonesia dan Azerbaijan.
Husnan berharap gelaran ICF 2019 akan semakin mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Azerbaijan.
"Semoga ICF ke-4 dapat membuat masyarakat kota Baku lebih mengenal budaya dan potensi ekonomi yang ada di Indonesia guna dapat meningkatkan iklim kerjasama dan investasi yang baik antara keduanya" ujar Husnan.
Diketahui Indonesian Cultural Festival (ICF) merupakan kegiatan tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Baku Azerbaijan.
Kegiatan ICF mencangkup pertunjukan seni budaya, seperti seni musik, seni tari, dan seni bela diri Pencak Silat Indonesia.
Selain itu akan disediakan stand-stand yang memamerkan keunggulan produk lokal UMKM Indonesia, pariwisata Indonesia, dan dalam rangkaian acara yang sama akan diadakan beberapa kegiatan diantaranya, pameran informasi pariwisata Indonesia, kunjungan dan kerjasama lembaga pendidikan, seminar, penampilan kesenian tari dan musik tradisional Indonesia, dan lain-lain.
Tercatat beberapa mitra usaha Indonesia akan berpartisipasi pada ICF 2019 diantaranya Bayusvara, Grup Angklung BUMN, Keripik Mbok Dhe Kota Malang, PT. ZAS, Master Angklung, DEKAT SRM Tanayu, CV Indoarab, Kemenpar, Pepmikindo, Trimatari, TFA Manasek Internasional, Mayora, 19 Specialty Coffee, Kampung coklat blitar, Pedra Dorma Berkat, PFS Utama Indonesia,Kemenpora + Reog, dan Studio Seni Indonesia.
Acara ini juga didukung oleh beberapa Kementerian Indonesia di antaranya Kemendikbud, Kemenpar, Kemenpora, Kemendag dan KemenKUKM guna memberikan apresiasi luar biasa terhadap terlaksananya Indonesian Cultural Festival ke-4 pada September 2019.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews