Dunia Islam butuh politisi politisi dan pakar pakar keamanan dan geopolitik yang berlevel dunia. Dunia Islam butuh orang seperti Erdogan, Fidan, dan Akar.
Ini adalah foto kepala badan intelijen negara Turki, Hakan Fidan. Sosok Fidan adalah sosok yang sederhana, merakyat, tapi juga sosok yang misterius.
Pembawaan Fidan yang pendiam memang menambah kharisma Kepala MIT ini di mata dunia.
Banyak pakar militer dan intelijen menyebutkan, Fidan adalah sosok yang sangat berpengaruh di samping Erdogan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Fidan juga disebut sebagai kepala badan intelijen yang terbukti mampu merusak semua rencana rencana Israel di Timur Tengah dibawah bendera Turki.
Sosok seperti Fidan inilah yang dibutuhkan muslim di dunia saat ini untuk mengahadapi turbulensi Geopolitik dunia yang akan memasuki era baru.
Sosok seperti Fidan ini adalah sosok yang sangat diperlukan dunia Islam dalam menghadapi lembaran baru tatanan dunia baru ke depannya.
Era era aktivis Islam modal heroik, modal semangat, modal koar-koar, modal emosi, dan modal tausiyah itu sudah berakhir. Karena Rudal S400 Rusia gak punya waktu dengerin taujih.
Dunia Islam saat ini butuh aktivis modernis, aktivis naratif, aktivis berwawasan global, aktivis yang jago forecasting, fasih hubungan internasional, jago diplomasi dan intelijen.
Karena dunia tidak memerlukan aktivis soleh tapi bodoh-bodoh dan heroik. Persaingan dunia butuh SDM yang ril yang mampu berdiri sejajar dengan negara-negara kuat semacam AS, Rusia, Eropa, China dan kawan-kawan.
Dunia Islam butuh politisi politisi dan pakar pakar keamanan dan geopolitik yang berlevel dunia. Dunia Islam butuh orang seperti Erdogan, Fidan, dan Akar.
Dunia islam butuh orang kuat seperti Vladimir Putin dalam versi Islam.
Tengku Zulkifli Usman
***
12
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews