Acara amal dari rumah -diinisisasi atau atas usul dari Didi Kempot pada hari Jumat yang menelpon dirinya (Rosi). Dan langsung disambut Rosi atau KompasTV untuk menggalang dana.
Tadi malam, Sabtu 11 April 2020, KompasTV mengadakan konser amal dari rumah yang dipandu oleh Rosi (Rosiana Silalahi) dan dengan bintang Didi Kempot.
Konser amal dari rumah berjalan sangat sukses, dari jam 19.00 sampai 22.00 WIB atau tiga jam. Dana yang bisa dikumpulkan dari "Sobat Ambyar" kurang lebih Rp5,3 miliar. Tentu ini nominal yang tidak sedikit atau terbilang fantastis, konser amal dari rumah yang berlangsung 3 jam dan kurang lebih 15 lagu yang dinyanyikan oleh Didi Kempot.
Sampai acara selesai atau jam 22.00 WIB, donasi terkumpul mencapai Rp4.811.428.149. Tetapi "sobat ambyar" masih banyak yang melakukan donasi sampai jam 22.26 WIB -donasi mencapai akhirnya Rp5,3 miliar.
Saking antusiasnya "Sobat Ambyar" yang ingin donasi sampai server Kitabisa.com ikut ambyar alias tepar (down) dan tidak bisa diakses lagi.
Akhirnya dialihkan ke rekening BCA yang ditampilkan dalam acara KompasTV. Justru donasi yang terkumpul lebih banyak dari rekening manual ini. Hanya dalam hitungan setengah jam sudah puluhan ribu "Sobat Ambyar" melakukan transfer donasi untuk membantu penanganan Covid-19.
Menurut Rosi, acara amal dari rumah -diinisisasi atau atas usul dari Didi Kempot pada hari Jumat yang menelpon dirinya (Rosi). Dan langsung disambut Rosi atau KompasTV untuk menggalang dana dari masyarakat atau sobat ambyar secara live.
Bahkan di akhir acara, Presiden Jokowi lewat sambungan telpon juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Rosi dan Didi Kempot yang telah membantu program pemerintah untuk tidak mudik di tengah wabah atau virus corona.
Bahkan ada yang unik atau menarik dalam acara konser amal semalam yaitu ada "Sobat Ambyar" dari warga negara Belanda yang meminta lagu "Kangen Nickerie". Tetapi anehnya ia tidak bisa berbahasa Indonesia malah menggunakan bahasa Jawa ngoko (kasar) dan setengah halus.
Awalnya Rosi tidak percaya kalau warga negara Belanda berdarah Jawa tersebut benar-benar tidak bisa berhasa Indonesia. Akhirnya sama Didi Kempot warga negara Belanda tersebut disuruh menggunakan bahasa Belanda untuk berkomunikasi dengan Rosi. Dan ternyata Rosi juga sedikit bisa bahasa Belanda.
Salam "sobat ambyar". Ojo mudik sik yoo.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews