Satu Polisi berbanding 605 orang bukanlah perkara mudah, benar bahwa dalam pendidikan Kepolisian mereka dituntut untuk menjadi tangguh, Profesional dan terpercaya.
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Berbicara Kepolisian, juga berbicara tentang jumlah personilnya, di kutip dari media online merdeka.com tahun 2016 silam menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian jumlah anggota kepolisian Republik Indonesia adalah sebanyak 430 ribu personel atau menjadi negara dengan jumlah anggota polisi terbesar kedua didunia setelah Cina.
Jika jumlah penduduk Indonesia saat ini kurang lebih 260 Juta jiwa dibagi 430 ribu personil anggota Polisi maka rasionya adalah kira kira 1:605, artinya 1 polisi untuk 605 orang, masih sangat jauh dari kata ideal.
Di tengah permasalahan yang kompleks dalam kehidupan sosial masyarakat terlebih untuk sebuah negara besar seperti Indonesia yang majemuk dan heterogen fungsi kepolisian menjadi tumpuan harapan untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka, semua yang melanggar ketentuan hukum dan perundang undangan akan ditindak dan diganjar hukuman sesuai ukuran perbuatannya untuk memberikan konsekuensi akibat melanggar hukum.
Pun juga harus siap siaga dalam pelayanan mengawal masyarakat dalam setiap kegiatan hidup sehari hari, utamanya dalam event event besar seperti pesta demokrasi baik pilkada maupun pemilihan umum 5 tahunan yang membutuhkan penjagaan ektra ketat agar semua pihak yang terlibat maupun masyarakat yang berpesta demokrasi bisa merasa aman dan nyaman serta tidak ada yang dirugikan.
Tentu Kepolisian juga tidak luput dari kekurangan, terkadang masih ada saja oknum oknum yang mencoreng nama baik dan dinas mulia Institusi Kepolisian, tentu itu masih menjadi PR terbesar Polri dalam pembenahan internalnya , tapi secara umum bisakah kita terbayang jika tidak ada Polisi?
Di era tingkat kriminalitas yang semakin tinggi tentu juga sangat merepotkan fungsi Polri sebagai penegak hukum, di dalam benak masyarakat yang butuh perlidungan hukum tidak mau tahu bagaimana cara dan skemanya yang jelas Polri harus selalu siap bertugas dan harus mampu menyelesaikan setiap persoalan dengan benar, tanggap dan cepat.
Tentu negara ini akan kacau balau jika tidak ada Polisi atau paling tidak ketika Polisi tidak melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, masyarakat akan hidup tanpa aturan dan tidak ada yang harus dipatuhi, tidak terbayangkan? bagaimana jadinya?
Seolah dalam benak kita, Polisi harus menyelesaikan semua permasalahan kita, ditangan Polisi semua harus serba beres, jika tidak? mereka akan dihujani cacian dan makian bahkan juga akan dituduh macam - macam dan mempermainkan hukum.
Satu Polisi berbanding 605 orang bukanlah perkara mudah, benar bahwa dalam pendidikan Kepolisian mereka dituntut untuk menjadi tangguh, Profesional dan terpercaya, tapi jika sedikit saja kita mau berpikir sejenak dan memahami mereka lebih dalam dari sisi kemanusiaan, dibalik dinas Kepolisian yang mereka sematkan ada tubuh manusia biasa.
Baca Juga: Sini Dapet 25 Juta Rupiah, Situ Malah Diburu Polisi
Pendidikan dalam Kepolisian tidak serta merta menjadikan mereka jadi robot yang tidak memiliki rasa lelah dan batasan tenaga dan pikiran, dibalik dinas mereka, mereka tetaplah manusia biasa, mereka tetaplah seorang orangtua dari anak anaknya, seorang anak dari orangtuanya, seorang kakak dari adik adiknya, atau bisa juga mereka seorang kakek dari cucu cucunya yang mencoba mengabdi untuk negeri ini meski saat saat berharga dengan keluarganya harus dikorbankan.
Berhentilah terlalu membenci dan mencaci mereka, jika kita mau menjadi Polisi untuk diri kita sendiri dengan berperilaku yang tidak menyimpang dari ketentuan ketentuan hukum yang sudah ada, kita sudah sangat membantu meringankan tugas dan tanggung jawab mereka, karena sejatinya keamanan dan ketertiban untuk negara kita bukan hanya tanggung jawab Polisi semata tapi itu adalah tanggung jawab kita bersama.
Luber Sitanggang
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews