Menyambut ajakan dan arahan BPIP, para guru peserta kegiatan menyambut dengan penuh antusias dan siap mendukung upaya sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila
Sesuai dengan Peta Jalan Pendidikan Indonesia (PJPI) 2020-2035, arah dari peta jalan pendidikan Indonesia adalah membangun Pelajar Pancasila yang memiliki profil beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri”.
Demikian disampaikan Aris Heru Utomo, Direktur Standardisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di hadapan para guru peserta Sosialisasi dan Bedah Asesmen Kompetensi Minimum yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta pada 28 November 2020
“Hasil Riset mengenai Pendidikan Pancasila di SMA memperlihatkan bahwa 70 persen siswa SMA tidak memahami Pancasila karena hanya ada satu bahan ajar dan tenaga pendidik tidak kreatif. Untuk itu, agar dapat membangun Pelajar Pancasila dengan baik, maka guru harus kreatif dalam menyusun dan menggunakan bahan ajar Pendidikan Pancasila,” demikian ditekankan Aris.
“Guru juga harus memahami bahwa sesuai PJPI 2020-2035 maka membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila,” tambah Aris.
Selanjutnya disampaikan pula oleh Aris bahwa dalam upaya mendukung pengembangan pembinaan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, terutama peserta didik, mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi, BPIP sedang menyiapkan materi, bahan ajar, dan metode pembinaan ideologi bagi dunia pendidikan yang diharapkan dapat digunakan dalam waktu dekat.
Menyambut ajakan dan arahan BPIP, para guru peserta kegiatan menyambut dengan penuh antusias dan siap mendukung upaya sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila di dunia Pendidikan, terutama di sekolah menengah.
Untuk itu para guru sangat mengharapkan agar kiranya mereka dapat diberikan pembekalan melalui pendidikan dan pelatihan tentang Pancasila. Pengurus Pusat dan Wilayah Pergunu siap membantu mengkoordinasikan dan memberdayakan guru-guru anggotanya yang berjumlah sekitar 600 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews