Usia 90 Tahun, tapi Oma Ini Tetap Cerdas dan Tampil Rapi

Tampil rapi dan selalu ceria, di usia hampir mendekati satu abad, tentu tidak terjadi begitu saja,melainkan sudah dilatih dan dipersiapkan sejak usia muda.

Kamis, 13 Juni 2019 | 17:34 WIB
0
379
Usia 90 Tahun, tapi Oma Ini Tetap Cerdas dan Tampil Rapi
Oma (Foto: Koleksi pribadi/Tjiptadinata Effendi)

Saya baru saja merayakan ultah ke 76 pada tanggal 21 Mei bulan lalu. Berarti kini kalau Tuhan  mengizinkan akan melangkah menjalani usia ke 77 tahun. Begitu juga istri saya bulan Juli yang akan datang akan genap berusia 76 tahun. 

Kalau dalam bahasa Padang kami disebut sebagai "Pasangan gaek". Tetapi ketika berhadapan dengan Oma yang berusia 90 tahun yang tampil rapi, ceria dan mampu bercerita tentang masa remajanya diera Dai Nippon, sungguh membuat kami sadar  bahwa usia 76 tahun belum apa apa dibandingkan dengan usia 90 tahun.

Hebatnya lagi, di usia 90 tahun ini, Oma tidak pernah absen selama latihan RBA (Rahasia Berjalan Alami) selama  17 hari berturut turut,di kediaman pak Welly . Dan terlebih dari itu, selalu tepat waktu. Mampu berdiri lebih dari satu jam,tanpa berpegangan .

Tampil rapi dan selalu ceria, di usia hampir mendekati satu abad, tentu tidak terjadi begitu saja,melainkan sudah dilatih dan dipersiapkan sejak usia muda.

Usia 12 Tahun Sudah Jadi Juara Bulu Tangkis di Kecamatan

Oma yang lahir  tahun 1939 di Parakan sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menurut ceritanya di usia 12 tahun sudah menjadi Juara Bulu Tangkis tingkat kecamatan. 

Dengan bangga Oma menceritakan mampu bermain Badminton, 4 set secara berturut turut. Olahraga sudah menjadi bagian dalam kesehariannya. Kelak setelah beranjak dewasa, Oma sambil ketawa bercerita, banyak pria di kampung yang menjadi fansnya dan berusaha merebut hatinya. 

Namun hatinya kecantol dengan seorang pria yang berprofesi sebagai dokter, yang usianya terpaut 6 tahun lebih tua.

Usai menikah, Oma diboyong ke Makassar  karena suaminya tugas di sana. Di kota Makassar inilah kelak 4 orang putrinya lahir. Kini anak cucu Oma sudah tersebar di Belanda, Jerman dan di Australia. 

Salah seorang putrinya mengikuti jejak ayahnya menjadi dokter, salah seorang menantunya  juga dokter. Bahkan 5 orang cucunya juga mengikuti jejak kakek mereka, berprofesi sebagai dokter.  

Suami Oma sudah meninggal di usia ke 76 tahun. Walaupun jelas merupakan pukulan batin baginya, tapi tidak mematahkan semangat hidupnya. Begitu bangun pagi, Oma selalu tampil rapi dan ceria.

Hati Gembira Adalah Obat Terbaik

Walaupun masalah hidup selalu saja ada,tapi menurut Oma, ia hanya pasrah,apa yang akan terjadi, maka terjadilah. Kita tidak mungkin melawan takdir, maka jalan terbaik adalah pasrah diri kepada Tuhan dan selalu  mengawali hari dengan bersyukur dan gembira. 

Hal ini membuktikan,bahwa  kata kata bijak: "Laughter is the best medicine in the world" sudah terbukti. Setidaknya Oma sudah membuktikan dalam hidupnya. Dengan selalu mengawali harinya dengan bersyukur dan selalu gembira, ternyata menghasilkan kualitas hidup yang prima,yakni tetap cerdas, ceria dan mampu bercerita dengan sangat detail kisah perjalanan hidupnya yang terjadi 80 tahun lalu!

Oma masih suka makan enak. Tidak ada pantangan, begini dan begitu, hanya tentu kita harus tahu diri yakni jangan makan berlebihan, katanya memberikan saran kepada kami berdua. 

Selama 17 hari berturut turut, kami bertemu dengan Oma, dalam latihan cara berjalan yang benar atau dikenal dengan istilah "Natural Walking", Oma selalu tampil rapi dan ceria. Pesannya kepada kami berdua "Anda berdua, jangan sampai kalah dari Oma  ya"

Natural Walking adalah upaya untuk mengajak orang kembali kepada cara berjalan secara alami, yang terbukti memberikan multi manfaat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan tubuh, yang diakibatkan cara berdiri dan berjalan secara keliru selama ini. Kini RBA sudah menjadi trend dunia. 

Sama sekali tidak menggunakan obat obatan.Hanya menata kembali cara memperlakukan tubuh secara keliru selama ini.

Kesimpulan: Ternyata untuk dapat menikmati hidup sehat hingga di usia menua, menurut resep dari Oma ini  sangat sederhana yakni:

mulailah  hari dengan bersyukur
hati yang gembira
dan olahraga teratur

Biasanya, kami yang memberikan nasihat dan saran kepada generasi muda, bagaimana menjaga agar tetap sehat lahir batin hingga menua, tapi kali ini ,justru kami yang mendapatkan nasihat dari si Oma.

Dan syukurlah, saran dan nasihat si Oma ini, memang sudah sejak lama kami aplikasikan dalam perjalanan hidup, yakni begitu bangun pagi, maka yang pertama kami lakukan adalah bersyukur "Praise the Lord, I still alive".

Puji syukur kepada Tuhan, saya masih hidup dan selanjutnya menjalani hidup yang sederhana, tanpa ada pantangan makan ini dan itu dan menjadikan olahraga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup.

*** 

 
 

Hidup itu sesungguhnya sangat sederhana, tapi kita yang seringkali membuatnya menjadi rumit.Kalau hidup bisa dipermudah,mengapa harus dipersulit ,bukankah begitu ?

catatan : Oma ini tinggal di jalan Lagoda, di ILuka,Australia Barat 

Tjiptadinata Effendi