Roby Irzal Maulana, penulis yang dikenal dengan gaya penulisan yang memikat dan mampu menggugah imajinasi pembacanya, kembali hadir dengan karya terbarunya, Kumpulan Cerita Seram di Sekolah. Dalam buku ini, Roby mengajak pembaca untuk menyelami dunia yang gelap dan misterius, di mana kisah-kisah seram terjadi di tengah kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. Dengan latar belakang yang akrab bagi banyak orang, yaitu sekolah, buku ini menghadirkan sensasi horor yang segar dan mendalam.
1. Konsep Cerita yang Menarik dan Relatable
Buku ini terdiri dari beberapa cerita seram yang berlatar di sekolah, sebuah tempat yang biasanya dianggap aman dan familiar oleh banyak orang. Roby dengan cerdas memanfaatkan setting tersebut untuk menghadirkan ketegangan yang tidak terduga. Meskipun cerita-cerita ini bertema horor, banyak dari pembaca yang mungkin merasa akrab dengan suasana yang digambarkan—sekolah yang penuh dengan cerita misteri yang tidak terungkapkan. Roby menggali kisah-kisah seram yang berhubungan dengan pengalaman remaja, teman-teman sekelas, dan lingkungan sekolah, yang membuat cerita-ceritanya terasa lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.
2. Gaya Penulisan yang Menegangkan
Salah satu kekuatan terbesar buku ini terletak pada gaya penulisan Roby Irzal Maulana yang mampu membangkitkan suasana tegang dan misterius dalam setiap halaman. Ia tidak hanya mengandalkan elemen kejutan atau kengerian yang langsung terlihat, tetapi juga menggambarkan suasana yang menenangkan di awal cerita, yang perlahan berubah menjadi menakutkan. Ini adalah salah satu cara Roby menjaga ketegangan dan rasa penasaran pembaca agar terus mengikuti alur cerita hingga akhir.
Penyampaian cerita dalam bahasa yang sederhana dan lugas juga membuat buku ini mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai usia, tetapi tetap berhasil menjaga kedalaman atmosfir horornya. Dengan deskripsi yang kuat, Roby mampu membuat pembaca merasa seolah-olah berada di dalam cerita, menyaksikan kejadian-kejadian seram yang tak terduga di sekolah.
3. Karakter dan Alur yang Kuat
Setiap cerita dalam buku ini memiliki karakter-karakter yang unik, meskipun mereka berlatar belakang yang sangat serupa—yaitu siswa atau guru di sekolah. Roby berhasil menggambarkan karakter-karakter ini dengan baik, menciptakan rasa empati dan ketertarikan pembaca terhadap mereka, sebelum akhirnya membangun ketegangan yang memuncak dengan munculnya unsur horor. Ini adalah salah satu aspek yang membuat cerita-cerita dalam buku ini terasa lebih personal dan menggugah.
Alur cerita di setiap babnya juga disusun dengan cermat. Roby tidak terburu-buru dalam mengungkapkan misteri, melainkan membiarkan ketegangan berkembang secara perlahan, yang membuat pembaca semakin penasaran. Ada kejutan-kejutan yang membuat setiap cerita seram ini terasa segar, dan tentu saja, tidak mudah ditebak.
4. Penggambaran Suasana Sekolah yang Menambah Kengerian
Salah satu daya tarik dari buku ini adalah kemampuannya menggambarkan suasana sekolah dengan sangat hidup dan mengesankan. Roby Irzal Maulana berhasil membuat pembaca merasa bahwa sekolah, yang biasanya dianggap tempat yang aman, tiba-tiba berubah menjadi tempat yang penuh dengan misteri dan bahaya. Lantai-lantai yang sunyi, lorong-lorong yang gelap, ruang kelas yang sepi di luar jam pelajaran, semua ini digambarkan dengan sangat efektif untuk membangkitkan rasa takut. Penggunaan setting yang familiar ini membuat cerita lebih terasa nyata dan menambah elemen ketegangan.
5. Pesan Moral di Balik Cerita Seram
Selain menyajikan kisah-kisah horor yang menegangkan, buku ini juga tidak lupa menyelipkan pesan moral dalam setiap cerita. Beberapa cerita menyentuh tema-tema seperti persahabatan, keberanian, dan pentingnya menghargai orang lain. Meskipun cerita-cerita dalam buku ini sarat dengan elemen horor, Roby juga memperlihatkan sisi kemanusiaan di balik setiap karakter, yang menjadikan buku ini lebih dari sekadar kumpulan cerita seram, tetapi juga sebuah refleksi tentang kehidupan dan hubungan antar manusia.
6. Kesimpulan
Kumpulan Cerita Seram di Sekolah karya Roby Irzal Maulana adalah sebuah karya yang mampu menyatukan unsur horor dengan kehidupan sehari-hari yang relatable. Roby berhasil menciptakan dunia yang menakutkan dalam setting yang sangat akrab bagi banyak pembaca, yaitu sekolah. Dengan gaya penulisan yang tegang, alur cerita yang mengalir, dan karakter-karakter yang mudah untuk dihubungkan, buku ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga membangkitkan rasa takut yang memikat. Bagi penggemar cerita horor yang mencari kisah yang dekat dengan pengalaman mereka, buku ini pasti akan menjadi pilihan yang tepat.
Dengan ketegangan yang terus meningkat dan elemen kejutan yang menyegarkan, Kumpulan Cerita Seram di Sekolah adalah bacaan yang layak untuk dicoba oleh siapa saja yang menyukai cerita seram dengan latar belakang yang unik.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews