Pemerintah terus optimal dalam mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Salah satu cara tersebut diwujudkan melalui peningkatan vaksinasi bagi pelajar hingga penyediaan sarana dan prasaran di era adaptasi kebiasaan baru.
Pada akhir Agustus 2021 lalu, sekolah-sekolah di Jakarta telah mulai bersiap untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satunya adalah SDN Cipinang Melayu 8 Pagi, Jakarta Timur misalnya, yang mengatakan telah siap untuk menggelar sekolah tatap muka pada lusa depan.
Sondang Ariyani selaku Kepala Sekolah SDN Cipinang Melayu 8 Pagi, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan belajar tatap muka. Ia menuturkan, ruangan kelas menerapkan protokol kesehatan agar anak-anak tidak berkerumun saat berada di dalam kelas.
Para Guru juga sudah mendapatkan vaksinasi sehingga lebih aman dari potensi paparan virus Corona. Sedangkan jumlah murid, Sondang menyatakan akan diisi setengah dari jumlah siswa per kelas. Karena jumlah murid 1 kelas ada 32, maka satu ruangan ada 16 anak.
Sebagai persiapan sekolah tatap muka, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan penyemprotan disinfektan di dua sekolah yang ada di lingkungan tersebut.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, melakukan kunjungan kerja di sejumlah sekolah di Kota Solo, yakni di SMA Negeri 4 dan SMP Negeri 1, pada Senin 13 September 2021. Dalam rangka meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka.
Dalam kunjungannya, Nadiem didampingi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Nadiem menyatakan langkah Gibran dalam mendukung segera terselenggaranya PTM di tengah pandemi Covid-19 patut mendapat apresiasi. Mendikbudristek juga menyampaikan kunjungannya ke sejumlah sekolah tersebut untuk mengobservasi jalannya belajar tatap muka. Bukan hanya terkait teknis pelaksanaan, tetapi juga melihat motivasi para pelajar.
Nadiem juga melihat semangat para siswa dalam menyambut digelarnya PTM setelah lebih dari satu tahun dihentikan karena Pandemi Covid-19. Menurutnya, aktifitas tatap muka yang dihentikan lebih dari satu tahun membuat para siswa merasa jenuh.
Melihat antusiasme para siswa, Nadiem mengaku sangat senang. Dia juga berpesan kepada para guru dan orang tua siswa agar tetap menjaga protokol kesehatan, supaya pembelajaran tatap muka di sekolah bisa terus dilanjutkan.
Sementara itu, berkaitan dengan turunnya temuan kasus Covid-19 di Jawa Tengah, membuat sekolah dan perguruan tinggi mengusulkan untuk melakukan PTM. Hal tersebut rupanya ditanggapi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai catatan.
Gubernur Ganjar meminta agar pelaksanaan PTM, baik uji coba maupun terbatas, untuk melakukan laporan harian. Laporan tersebut sebagai akumulasi dalam pelaksanaan evaluasi mingguan.
Disinggung mengenai perguruan tinggi, Ganjar langsung memperbolehkan untuk melakukan uji coba. Namun, dengan catatan harus berkoordinasi dengan pihaknya. Ia mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan PTM di hari pertama. Pada PTM pertama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mengusulkan adanya aplikasi skrining pribadi. Sehingga saat siswa berangkat, kondisi kesehatannya benar-benar bagus.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Suyanta mengatakan, pihaknya mengusulkan akan adanya aplikasi skrining pribadi bagi siswa. Harapannya, dengan aplikasi skrining akan diketahui kondisi kesehatan siswa saat sebelum berangkat sekolah.
Misal melalui aplikasi tersebut, akan ada tanda lampu menyala hijau dalam aplikasi bila siswa dalam kondisi sehat. Termasuk juga ada pertanyaan tentang kondisi kesehatan keluarga dan kondisi kesehatan lingkungan. Ia juga menuturkan, pada pantauan hari pertama PTM, Suyanta menilai bahwa secara keseluruhan, proses PTM berjalan dengan bagus dan lancar. Bahkan siswa dan guru telah menerapkan protokol kesehatan di dalam kelas.
Pelaksanaan PTM tentu saja diharapkan dapat dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pembelajaran secara daring yang telah dilakukan selama lebih dari satu tahun ini, rupanya telah menghadirkan kejenuhan dari benak para siswa maupun orang tua siswa. Apalagi belum seluruh wilayah di Indonesia memiliki koneksi internet yang mumpuni untuk melakukan pembelajaran secara daring.
PTM merupakan impian bagi seluruh siswa yang merasa jenuh belajar di rumah. Dengan melakukan PTM maka para siswa akan dapat menyerap pembelajaran secara lebih optimal.
Pemerintah daerah hingga pemerintah pusat tengah mengupayakan agar PTM dapat segera dilaksanakan, tentunya dengan tetap melihat angka kejadian penularan Covid-19. Sehingga pelaksanaan PTM dapat berjalan secara efektif dan aman dari ancaman penularan virus Corona. (Siwi Prameswari)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews