Jakarta—Wakil Rektor/Wakil Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia mengadakan Doa Kebangsaan bertajuk “Mengetuk Pintu Langit” untuk mendoakan agar bangsa Indonesia sehat dan selamat mengahadapi pandemic Covid-19.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani mengatakan di masa pandemic kita harus pandai-pandai menjaga imun dan iman agar kita sehat selamat dalam menjalani hidup.
“Segala ikhtiar lahir dengan menjaga protocol kesehatan telah kita lakukan, saatnya kita melangitkan doa sebanyak-banyaknya pray for home sebagaimana arahan Menteri Agama RI, Gus Yaqut Cholil Qaumas untuk pray from home”, terang Dani saat memberikan sambutan Doa Kebangsaan WR/WK PTKIN se-Indonesia, pada Jumat (9/7).
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung berharap doa-doa untuk mendekatkan diri kepada Alloh jangan hanya secara formal tetapi harus menjadi kebiasaan kita untuk berkominasi dengan Tuhan.
Diakhir sambutan Ramdhani membacakan puisi karya Ruchman Basori Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Diktis yang berjudul Mengetuk Pintu Langit, sebagai pengiring doa-doa yang dilantunkan.
Acara dipandu oleh Sumper Mulia Harahap WR III IAIN Padangsisidmpuan dengan pemimpin pembacaan yasin dan istighotsah KH. Dr. Isroqunnajah, M.Ag Ketua Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia. Hadir juga beberapa Rektor, Wakil Rektor I dan II, Kepala Biro, WR/WK Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di zamannya, keluarga besar Direktorat Diktis serta civitas akademika PTKIN.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag memberikan apresiasi atas digelarnya doa kebangsaan yang menghadirkan Wakil Rektor yang masih eksis juga yang menjabat pada masanya.
“Aprsiasi mendalam atas gagasan doa kebangsaan sebagai bentuk keprihatinan kita mengahadapi pandemic covid-19 dengan penuh kebersamaan”, kata Suyitno.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini berujar kendatipun kita sudah sangat hati-hati menjalankan protocol kesehatan, tetapi kewaspadaan tetap kita jaga terus sambal berdoa dan sabar. “Kehadiran kita melalui zoom untuk berdoa atas berpualngnya saudara-saudara terutama karena covid dan berdoa agar kita dapat melalui musibah ini denga tegar tetap sehat dan selamat”, katanya.
MENGETUK PINTU LANGIT
(Karya Ruchman Basori)
Ketika asa tak henti di tempa//Ketika ikhtiar tak jeda di gelar
Ketika daya tak sejengkal di tunda//Ketika semua tak lagi berdaya
Ribuan nyawa syahid olehnya//Dokter Nakespun tak sanggup dibuatnya
Rumah sakit dan ruang-ruang isolasi penuh sesak manusia//Pun alat kesehatan yang miskin adanya
Hanya tangis //Hanya sedih perih
Hanya tunduk pasrah
Hanya doa-doa pengetuk pintu langit//Hanya istighotsah pelbagai wirid
Doa thibil qulub diucap komat-kamit//Hanya munajat yang melambung ke langit
Ya muqollibal qulub ...//Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati
Tsabbit qolbi ala diinik//Tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu
Jangan karenaya aku kufur kepada-Mu
Hasbunalloh wa nikmal wakil//Nikmal maula wa nikman nasiir
Wala haula walaa quwwata//Ila billahil áliyyil ádziim.(RB)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews