Dengan demikian kami melihat karakteristik dasar tim virtual global seperti multikultural, jarak fisik dan komunikasi yang terbatas menjaga munculnya politik tim tetap terkendali.
Politik adalah fenomena tak terelakkan yang dihadapi oleh karyawan di tempat kerja mana pun - virtual atau kolokasi. Agenda pribadi individu dalam hal aspirasi karir dan motivasi untuk bekerja serta budaya organisasi adalah penentu utama politik tempat kerja.
Proses politik bisa terbuka di mana hierarki organisasi kaku atau terselubung dalam organisasi yang kurang birokratis. Terselubung atau terselubung, kedua jenis proses politik tersebut merugikan kesehatan organisasi.
Anggota tim virtual mengadopsi taktik pengaruh yang berbeda untuk memengaruhi keputusan tim. Taktik pengaruh yang diterapkan oleh anggota tim virtual memengaruhi:
• Bagaimana keputusan dibuat
• Eksekusi strategi dan kebijakan
• Motivasi dan komitmen anggota tim
• Tingkat kerja sama dan kolaborasi di antara anggota tim
Semua ini berdampak langsung pada produktivitas dan efektivitas tim virtual global. Oleh karena itu, salah satu tanggung jawab terpenting dari pemimpin tim virtual untuk memahami serta mengelola politik di ruang kerja virtual.
Ada berbagai jenis taktik pengaruh seperti ketegasan, persuasi rasional, konsultasi, tekanan, pemblokiran, daya tarik ke atas, dan lain-lain.
Yang ditunjukkan oleh anggota selama interaksi mereka dengan orang lain. Empat faktor berikut sangat menentukan intensitas dan pilihan taktik pengaruh oleh anggota tim virtual:
1. Keakraban Terbatas: Karena dalam tim virtual global, anggotanya berasal dari budaya dan latar belakang yang berbeda, mereka mengalami kesulitan dalam memahami norma perilaku serta pola komunikasi anggota budaya lain. Untuk menghindari situasi dan kesalahpahaman yang tidak diinginkan, orang menggunakan taktik pengaruh yang lebih lembut, dapat diterima secara sosial dan lebih efektif seperti persuasi dan konsultasi.
2. Lebih Banyak Fokus Tugas: Tidak seperti tim kolokasi, menggunakan teknologi komunikasi, anggota tim virtual berinteraksi dalam waktu terbatas dengan diskusi yang lebih berpusat pada tugas dan pencapaian. Ini menyisakan sedikit waktu untuk membicarakan aspek sosial. Karena kurangnya interaksi informal, anggota tidak memiliki waktu untuk terlibat dalam segala jenis politik di tempat kerja.
3. Lebih Sedikit Keterlibatan Tim: Anggota tim virtual kurang terlibat di tingkat emosional. Oleh karena itu, mereka tidak berusaha keras untuk mempengaruhi satu sama lain dan menganggap politik internal tidak menarik.
Jadi, kami melihat tim virtual menyaksikan cara yang kurang intens dan antarpribadi dalam memengaruhi, bukan cara kompetitif yang tidak sehat. Pengecualian terhadap aturan ini terjadi ketika anggota dari wilayah geografis yang sama membentuk koalisi dan mengadakan diskusi di luar interaksi kelompok formal.
Meskipun anggota tim virtual mengalami politik tetapi dengan cara yang relatif halus. Faktanya, pemimpin tim virtual dapat meminimalkan tanda-tanda politik apa pun dengan menetapkan hierarki yang lebih datar dan mempromosikan kepekaan budaya.
Dengan demikian kami melihat karakteristik dasar tim virtual global seperti multikultural, jarak fisik dan komunikasi yang terbatas menjaga munculnya politik tim tetap terkendali.
***
Solo, Minggu, 7 Februari 2021. 7:13 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews