Lingkaran Kebaikan dan Kebencian di Medsos

Medsos ini unik. Sangat mudah bagi orang untuk menggunakannnya menciptakan lingkaran kebencian. Kebencian akan terus berputar-putar dan makin besar.

Minggu, 8 Maret 2020 | 06:47 WIB
0
321
Lingkaran Kebaikan dan Kebencian di Medsos

Ada seorang kawan saya, A, yang aktif di gerakan antihoaks mengungkapkan keprihatinan soal fenomena terjadinya panic buying, menyusul diumumkannya kasus Covid-19 yang pertama di Indonesia. Statusnya hanya berupa teks.

Kemudian status A yang hanya berupa teks itu di-screenshoot, digabung dengan sebuah foto orang berbelanja dalam jumlah besar di mall (maksudnya sebagai ilustrasi) kemudian diposting oleh page terkemuka yang likersnya sangat banyak. Dalam sekejap ratusan orang berkomentar dan membagikan postingan teks dan foto soal panic buying ini.

Belakangan, konteks foto itu ternyata diketahui bukan dalam rangka panic buying melainkan orang lagi kulakan untuk tokonya. Sementaraitu begitu tahu teksnya digabungkan dengan foto itu, A langsung protes ke page terkemuka tersebut. Postingan pun dihapus---tapi setelah sekian ratus orang membagikan.

Celakanya, seorang kawan saya yang lain, X, sempat men-screenshoot postingan dalam page itu. Sebagai orang yang kompeten di bidang fotografi, di sangat menyayangkan foto itu disalahgunakan. Dia menuduh A sebagai orang yang memasang foto itu, sambil menyangkutpautkan dengan gerakan antihoaks. Intinya kok penggerak antihoaks malah menyalahgunakan foto, bukan membantu pemerintah meredam gejolak akibat coronavirus, bla… bla…. Diakhiri dengan kalimat: “Jangan percaya orang ini”.  :'(

Dia unggah postingan itu di Instagram. Postingan yang sama juga diposting di Facebook.

Glek. Saya shock. Bukan hanya karena postingan itu salah alamat. Atau karena kalimat-kalimatnya yang menusuk. Juga tak hanya soal kalimat terakhir yang membunuh karakter, dengan mengajak orang lain untuk tidak percaya pada A, sedangkan A sendiri tak tahu menahu mengapa foto itu bisa digabungkan dengan teks yang diunggahnya. Lebih dari itu, karena keduanya adalah kawan saya yang sangat saya sayangi dan hormati.

Saat saya tengok Instagram, sudah lebih dari 20 komentar ikut menghujat A yang tidak bersalah. Sebagian komentar menggunakan kata-kata penuh kebencian. Padahal A tidak main Instagram, sehingga tidak bisa klarifikasi sendiri. Saya mencoba menghubungi X. Karena belum ada respons, saya tulis komentar berisi klarifikasi di kolom komentar dan di balasan setiap komentar orang yang ikut menghujat.

Singkat cerita, kemudian postingan X di IG maupun di Facebook dihapus. Ya, postingan itu telah dihapus. Tapi masalahnya, screenshootnya masih berkeliaran. Pagi ini saya mendapati di WAG, kiriman seseorang. Duh!

Begitulah. Medsos ini unik. Sangat mudah bagi orang untuk menggunakannnya menciptakan lingkaran kebencian. Kebencian akan terus berputar-putar dan makin besar.

Orang akan ikut membenci walau tak kenal, sekalipun postingan sudah dihapus. Sebaliknya, medsos sesungguhnya juga efektif sebagai alat untuk menciptakan lingkaran kebaikan. Kebaikan akan menjadi besar. Orang akan ikut berbuat baik walaupun tak saling mengenal.

Mau menggunakan medsos untuk menciptakan lingkaran kebencian atau kebaikan? Semua ada di jari Anda.

***