Bila gerakan ini terus didorong, insya Allah, akan tumbuh "Gerakan Perilaku Indonesia Sehat" yang melibatkan setiap warga.
Saya selalu berupaya mencari hikmah setiap kali ada musibah. Apalagi bila musibah itu terasa begitu berat dan besar. Saat dulu Aceh dilanda tsunami, pada saat itu pula tumbuh upaya begitu kuat dari kedua belah pihak, pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka, untuk mencapai kesepakatan perdamaian. Ini adalah hikmah di balik musibah.
Agar kita selalu mengingat, saya mencoba ikut mendokumentasikan hikmah itu dalam video clip dengan biaya seadanya dari Fetzer Institute. Terimakasih juga saya ucapkan pada Najwa Shihab yang bersedia jadi pemeran utama tanpa bayaran dalam video ini. Coba kita lihat:
Kali ini, kita juga tengah menghadapi musibah. Dunia seperti tercekam dilanda penyebaran virus korona. Hampir setiap hari kita disuguhi berita dahsyatnya penyebaran virus di hampir semua negara. Beragam upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi serangan virus dilakukan.
Setiap warga dibangkitkan untuk berhati-hati dan menjaga diri dengan sesering mungkin mencuci tangan, menutup mulut saat batuk atau bersin, hingga memakai masker. Panduan-panduan menjaga kesehatan bertebaran.
Nah, kini mulai terlihat ada hikmah di balik musibah ini. Saya melihat mulai tumbuh gerakan menjaga kebersihan yang massive.
Kemarin saat saya shalat Jum'at, pengurus masjid memberikan panduan bagaimana menjaga diri dari penyebaran korona. Saya juga saksikan, di hampir semua bank, para nasabah yang akan masuk diperiksa temperatur badannya oleh Satpam dengan menggunakan termometer dahi.
Di acara resepsi perkawinan, mulai ada inisiatif yang mewajibkan para tamu mengenakan "hand sanitizer" terlebih dahulu sebelum menyalami kedua mempelai. Kampanye kesehatan dilakukan di pasar, mall, dan sentra-setra keramaian. Gerakan kebersihan ini secara alamiah mulai tumbuh pada setiap lokasi dan aktivitas yang dianggap rentan terhadap penyebaran penyakit.
Baca Juga: AS-China Berlomba Mencari Vaksin
Bila gerakan ini terus didorong, insya Allah, akan tumbuh "Gerakan Perilaku Indonesia Sehat" yang melibatkan setiap warga. Kesadaran pentingnya saling menjaga kebersihan diharapkan akan tumbuh secara cepat. Semoga inilah hikmah yang diberikan Tuhan di tengah musibah yang hadir kali ini.
Agar hikmah itu benar-benar hadir di tengah kita, yuk kita bantu viralkan setiap tayangan kampanye kesehatan sebagaimana berikut ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews