Menkes Terawan meminta Harvard atau WHO untuk datang ke Indonesia dan untuk meneliti benar atau tidak bahwa virus Corona sudah masuk ke Indonesia.
Ada-ada saja riset Harvard University dan World Health Organization (WHO) yang meragukan kemampuan pemerintah Indonesia dalam mendeteksi masuknya virus Corona. Riset Harvard dan WHO sangsi dengan kemampuan pemerintah Indonesia, menurut mereka harusnya virus Corona tersebut sudah masuk ke Indonesia. Karena virus tersebut sudah masuk ke Malaysia, Filipina, Vietnam dan Singapura. Bahkan di Singapura sudah ada 47 pasien yang positif virus Corona.
Berdasarkan hal itulah, mungkin Harvard dan WHO sangsi atau meragukan kemampuan pemerintah Indonesia dalam mendeteksi virus Corona.
Tentu riset Harvard tersebut dibantah mentah-mentah oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Bahwa sampai saat ini virus Corona memang belum masuk ke Indonesia dan selama ini pasien yang diduga terkena virus Corona hasilnya negatif.
Menkes juga menyatakan, bahwa pemerintah Indonesia sangat mampu mendeteksi virus Corona, karena alat yang digunakan adalah juga dibeli dari Amerika dan sudah mendapatkan sertifikasi atau standart WHO.
Bahkan Menkes Terawan meminta Harvard atau WHO untuk datang ke Indonesia dan untuk meneliti benar atau tidak bahwa virus Corona sudah masuk ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia sangat sigap dalam mencegah atau mendeteksi masuknya virus Corona, bahkan banyak rumah sakit yang menyediakan fasilitas kamar isolasi. Dan prosedur-prosedur sesuai WHO juga sudah dilaksanakan.
Tapi kalau memang virus tersebut belum satu pun warga yang positif terkena virus Corona, masa disuruh mengaku kalau sudah ada warga yang positif terkena virus Corona?
Dan pemerintah Indonesia tidak mungkin melakukan manipulasi atau menutup-nutupi terkait virus Corona, misal ada warga yang terkena virus Corona dan meninggal, pasti sudah viral.
Lebih baik untuk membuktikan apakah pemerintah Indonesia mampu atau tidak dalam mendeteksi virus Corona-Harvard dan WHO datang saja ke Indonesia dan meneliti bersama-sama. Pemerintah pasti akan sangat transparan dan dengan tangan terbuka menerima dua lembaga tersebut untuk membuktikan keraguannya terkait virus Corona.
"Aya-aya wae".
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews