Agar pembelajaran observasional berlangsung secara efektif, empat elemen utama ini akan menjadi penting: Motivasi, Perhatian, Memori dan Keterampilan Motorik.
Proses pembelajaran terus menerus yang dimulai sejak kelahiran seseorang dan berlanjut hingga kematian. Kita semua terlibat dalam upaya belajar untuk mengembangkan kemampuan adaptif kami sesuai persyaratan lingkungan yang berubah.
Agar pembelajaran terjadi, dua hal penting: 1. Kehadiran stimulus di lingkungan dan 2. Disposisi bawaan seperti disposisi emosional dan instingtual. Seseorang terus belajar di semua tahap kehidupan, dengan membangun atau merekonstruksi pengalaman di bawah pengaruh emosi dan disposisi instingtual.
Psikolog secara umum mendefinisikan belajar sebagai modifikasi perilaku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi pembelajaran ini menekankan pada tiga elemen penting pembelajaran:
John B Watson adalah salah satu pemikir pertama yang telah membuktikan bahwa perubahan perilaku terjadi sebagai hasil pembelajaran. Watson diyakini sebagai pendiri aliran pemikiran behavioral, yang memperoleh keunggulan atau penerimaannya sekitar paruh pertama abad ke-20. Gales mendefinisikan belajar sebagai modifikasi perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman serta pelatihan.
Crow mendefinisikan pembelajaran sebagai proses perolehan pengetahuan, kebiasaan dan sikap. Menurut E.A, Peel, pembelajaran dapat digambarkan sebagai perubahan pada individu yang terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan. H. J. Klausmeir menggambarkan belajar sebagai suatu proses yang mengarah pada beberapa perubahan perilaku sebagai hasil dari beberapa pengalaman, pelatihan, pengamatan, aktivitas, dan lain-lain.
Karakteristik utama dari proses pembelajaran adalah:
Jenis Pembelajaran
Pembelajaran Motorik: Kegiatan kita sehari-hari seperti berjalan, berlari, mengemudi, dan lain-lain, harus dipelajari untuk memastikan kehidupan yang baik. Kegiatan-kegiatan ini sebagian besar melibatkan koordinasi otot.
Pembelajaran Verbal: Hal ini terkait dengan bahasa yang kami gunakan untuk berkomunikasi dan berbagai bentuk komunikasi verbal lainnya seperti simbol, kata, bahasa, suara, gambar dan tanda.
Pembelajaran Konsep: Bentuk pembelajaran ini dikaitkan dengan proses kognitif tingkat tinggi seperti kecerdasan, pemikiran, penalaran, dan lain-lain, yang kita pelajari sejak kecil. Pembelajaran konsep melibatkan proses abstraksi dan generalisasi, yang sangat berguna untuk mengidentifikasi atau mengenali sesuatu.
Pembelajaran Diskriminasi: Pembelajaran yang membedakan antara berbagai rangsangan dengan respon yang sesuai dan berbeda dianggap sebagai rangsangan diskriminasi.
Pembelajaran Prinsip: Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip membantu dalam mengelola pekerjaan dengan paling efektif. Pembelajaran berbasis prinsip menjelaskan hubungan antara berbagai konsep.
Pembelajaran Sikap: Sikap membentuk perilaku kita hingga taraf yang sangat besar, karena perilaku positif atau negatif kita didasarkan pada kecenderungan sikap kita.
Tiga Jenis Pembelajaran Perilaku
The Behavioral School of Thought yang didirikan oleh John B Watson yang disorot dalam karyanya, "Psycholoy as the Behaviorist View It", menekankan pada kenyataan bahwa psikologi adalah ilmu yang objektif, oleh karena itu penekanan pada proses mental tidak boleh dianggap sebagai proses tersebut tidak dapat diukur atau diamati secara objektif.
Watson mencoba membuktikan teorinya dengan bantuan Little Albert Experiment-nya yang terkenal, yang dengannya dia mengkondisikan seorang anak kecil agar takut pada tikus putih. Psikologi perilaku menggambarkan tiga jenis pembelajaran: Pengkondisian Klasik, Pengkondisian Operan dan Pembelajaran Observasional
Pengkondisian Klasik: Dalam pengkondisian klasik, proses pembelajaran digambarkan sebagai koneksi atau asosiasi stimulus-respon. Teori pengkondisian klasik telah dijelaskan dengan bantuan eksperimen klasik Pavlov, di mana makanan digunakan sebagai stimulus alami yang dipasangkan dengan rangsangan yang sebelumnya netral yang merupakan lonceng dalam kasus ini. Dengan membangun hubungan antara rangsangan alami (makanan) dan rangsangan netral (bunyi bel), respons yang diinginkan dapat ditimbulkan.
Pengkondisian Operan: Diusulkan oleh para sarjana seperti Edward Thorndike, pertama dan kemudian oleh B.F. Skinner, teori ini menekankan pada fakta bahwa konsekuensi dari tindakan membentuk perilaku. Teori ini menjelaskan bahwa intensitas respons meningkat atau berkurang sebagai akibat dari hukuman atau penguatan.
Skinner menjelaskan bagaimana dengan bantuan penguatan seseorang dapat memperkuat perilaku dan dengan hukuman mengurangi atau mengekang perilaku. Juga dianalisis bahwa perubahan perilaku sangat tergantung pada jadwal penguatan dengan fokus pada waktu dan tingkat penguatan.
Pembelajaran Observasional: Proses pembelajaran observasional dikemukakan oleh Albert Bandura dalam teori pembelajaran sosialnya, yang berfokus pada pembelajaran dengan meniru atau mengamati perilaku orang. Agar pembelajaran observasional berlangsung secara efektif, empat elemen utama ini akan menjadi penting: Motivasi, Perhatian, Memori dan Keterampilan Motorik.
***
Solo, Senin, 9 Maret 2020. 9:02 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews