Mengapa Banyak Orang Batak Jadi Pengacara?

Penasehat kerajaan ini kalau di zaman sekarang disebut pengacara.

Jumat, 2 Agustus 2019 | 19:18 WIB
0
609
Mengapa Banyak Orang Batak Jadi Pengacara?
Saya dan Ibu di Sumatera Utara (Foto: Facebook/Presiden RI)

Tahukah Anda mengapa banyak orang Batak jadi pengacara?

Ini hikayat yang saya dapatkan saat berkunjung siang tadi di kampung tua Huta Siallagan --kampung yang namanya diambil dari nama Raja Laga Siallagan, garis keturunan suku Batak asli.

Kampung itu masih di area Danau Toba, tepatnya Desa Ambarita, Kabupaten Samosir. Inilah kampung yang konon titik awal sejarah peradaban penegakan hukum di Samosir pada zaman dahulu kala.

Keturunan raja ke-17 Siallagan, Gading Jansen Siallagan, mengisahkan, di kampungnya masih ada bekas “batu persidangan” -- berbentuk sebuah meja dengan kursi tersusun melingkar -- tempat sang raja mengadili pelanggar hukum adat.

Sidang pengadilan di sini dihadiri raja, adik-adik raja, penasehat terdakwa, penasehat korban, dan penasehat kerajaan. Nah, kata Gading Jansen, penasehat kerajaan ini kalau di zaman sekarang disebut pengacara.

“Jadi jangan aneh, Bapak, kalau orang Batak banyak jadi pengacara. Kayaknya, mereka itu lulusan Siallagan semua,” katanya. 

***