Sekadar mengungkapkan sejumlah kejanggalan dan tentu kita tidak buru-buru berburuk sangka, melainkan menunggu penjelasan lebih lanjut KJRI Chicago. Agar tidak menimbulkan tanda tanya.
Di Seluruh Dunia Korban KDRT Adalah Wanita dan Anak Anak
Satu lagi bukti bahwa korban tindakan KDRT tidak hanya terjadi di negeri kita, tapi juga di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat yang selama ini menggembar-gemborkan tentang hak asasi manusia serta persamaan hak.
Kali ini, korbannya adalah artis Indonesia yang bernama Tiga Setia Gara.
Berita tentang penyiksaan atas dirinya yang dilakukan oleh suaminya dengan cara memukul dan menendang lututnya sehingga patah, dalam waktu singkat menjadi viral. Hal ini terungkap setelah wanita ini mengunggah kisah tentang dirinya di Instagram Story untuk meminta pertolongan kepada siapa saja yang membaca pesannya.
Ia sudah mencoba melaporkan ke polisi setempat dengan menelepon melalui 911. Tapi menurut wanita ini, dirinya justru dianggap mengarang cerita bohong
KJRI Chicago Memberikan Tanggapan
Berita ini ternyata sudah diteruskan oleh seseorang ke KJRI di Chicago dan langsung mendapatkan respon. Dalam percakapan telepon dengan Tiga Setia Gara, pihak KJRI Chicago telah menyarankan agar ia melaporkan ke YWCA Domestic Violence Center di Dayton, di mana ia berada.
Selain itu, pihak konsulat juga meminta kepada sejumlah pihak di Dayton untuk memberi perhatian. "KJRI Chicago mengapresiasi perhatian masyarakat dan akan memberikan update berkala melalui medsos KJRI."
Catatan Tambahan
Menyimak berita yang dilansir oleh Kompas.com dan Tribunnews, terasa ada beberapa kejanggalan, antara lain:
Mengapa pihak KJRI Chicago tidak langsung mendatangi lokasi di mana wanita asal Indonesia ini berada? Mengapa hanya disarankan untuk menghubungi YWCA Domestic Center di Dayton? Bukankah ia sudah melaporkan bahwa kakinya patah?
Bagaimana mungkin Petugas di 911 begitu cepat mengambil kesimpulan bahwa wanita ini berbohong?
Di Australia, bila seseorang menelpon ke Emergency, maka dalam hitungan menit, baik polisi maupun ambulan akan tiba di lokasi dalam hitungan menit. Saya menyaksikan sendiri, ketika teman saya tak sadar diri, sewaktu kami lagi acara di taman. Sejak telepon tersambung hingga 3 ambulance tiba di lokasi, tidak sampai 7 menit.
Laporan mengenai ada seekor anjing yang ditendang pemiliknya hingga patah dan diadukan tetangganya. Kemudian dalam waktu singkat petugas sudah datang tiba di lokasi
Hanya mengungkapkan beberapa kejanggalan dan tentu kita tidak buru-buru berburuk sangka, melainkan menunggu penjelasan lebih lanjut dari Pihak KJRI Chicago. Agar tidak menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat, mengapa begini dan mengapa begitu?
Tjiptadinata Effendi
***
Keterangan: tulisan sudah ditayangkan sebelumnya di Kompasiana.com dengan judul "Artis Indonesia Korban KDRT di Amerika Serikat"
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews