Waspada Puncak Gelombang Covid-19

Masyarakat diminta untuk terus waspada karena diprediksi sebentar lagi ada puncak gelombang Covid-19.

Minggu, 10 Juli 2022 | 20:24 WIB
0
117
Waspada Puncak Gelombang Covid-19
Vaksinasi (Foto: WHO)

Masyarakat diwajibkan untuk selalu mewaspadai puncak gelombang Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juli 2022. Bentuk kewaspadaan tersebut perlu diaplikasikan dengan menerapkan Prokes ketat saat beraktivitas dan melengkapi vaksinasi dosis lengkap maupun booster.

Pandemi Covid-19 sudah terjadi selama lebih dari 2 tahun dan masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan imunitas, karena diprediksi ada puncak serangan gelombang keempat. Per 4 Juli 2022 jumlah pasien Corona ada 1.434 orang, padahal tanggal 4 Juni hanya ada 395 pasien.

Semoga selanjutnya tidak ada kenaikan jumlah pasien Corona lagi agar pandemi lekas berakhir.

Sebenarnya kenaikan jumlah pasien Corona pasca lebaran dan libur panjang sebenarnya adalah sebuah kewajaran, karena berkaca dari kejadian tahun 2020 dan 2021, selalu ada kenaikan grafik pasien Covid-19 setelah hari raya.

Penyebabnya karena tingginya mobilitas masyarakat dan terjadi kerumunan. Namun masyarakat tetap harus waspada akan puncak gelombang Corona dan menjaga ketahanan tubuh agar tidak menjadi pasien berikutnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa puncak gelombang Covid-19 kira-kira terjadi minggu kedua atau ketiga bulan Juli tahun 2022. Hal ini dihitung dari 28 hingga 34 hari pasca ditemukan virus Corona varian Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Menteri Budi melanjutkan, karena di Indonesia ditemukannya (subvarian BA.4 dan BA.5) setelah Lebaran maka puncaknya kira-kira di pertengahan atau minggu ketiga Juli 2022. Gara-gara subvarian BA.4 dan BA.5 maka kasus Corona di beberapa negara naik lagi.

Puncak gelombang Covid-19 diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat dan masyarakat diminta untuk lebih waspada. Jangan malah santai dan mengira bahwa pandemi telah usai. Padahal situasi bisa makin memburuk karena ada virus Covid-19 varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 karena mereka terbukti lebih cepat menular dan menaikkan kembali grafik pasien Corona.

Masyarakat tidak perlu panik ketika ada pengumuman puncak gelombang Corona. Mereka bisa terhindar dari Corona dengan vaksinasi sampai 3 kali dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedua hal ini wajib dilakukan karena jangan sampai terkena virus Covid-19 varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 dan akhirnya saling menularkan.

Vaksinasi amat penting karena bisa meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Jika sudah disuntik vaksin Corona dosis ketiga maka imunitasnya naik hingga 99%. Jangan sepelekan vaksinasi karena vaksin akan melindungi tubuh dari penularan Corona varian apa saja, apalagi virus ini bermutasi dan terakhir bermutasi menjadi subvarian BA.4 dan BA.5. Subvarian ini yang menaikkan lagi jumlah pasien Corona di Indonesia.

Masyarakat juga diminta untuk menghafal ciri-ciri terkena Corona varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. Penyebabnya karena rata-rata pasien tidak terkena anosmia (kehilangan fungsi indra penciuman) yang parah, karena hanya 8% pasien yang mengalaminya. Namun mereka merasa kecapekan parah yang bahkan tidak bisa hilang setelah tidur.

Selain itu, ciri-ciri tertular Corona Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 adalah mual, sesak nafas, diare, batuk, hidung tersumbat, dan demam. Jika terkena ciri-ciri itu maka segera pergi ke Rumah Sakit untuk dites, jangan-jangan kena Corona varian Omicron subvarian BA.4 atau BA.5. Jangan anggap bahwa semua pasien yang masuk ke RS akan 'diCovidkan', justru ketika terbukti positif Corona akan lebih intensif perawatannya dan lekas sembuh.

Jangan menyepelekan Corona subvarian BA.4 dan BA.5 dan ketika terinfeksi malah menganggapnya seperti penyakit flu biasa karena jika sudah terbukti positif Corona, daya tahan tubuh akan menurun drastis. Tidak ada salahnya untuk tes secara mandiri, minimal rapid test, biayanya juga terjangkau. Jangan sampai sudah terlanjur kena Corona lalu menularkannya ke anak berusia di bawah 6 tahun yang belum divaksin.

Pastikan juga tubuh sudah divaksin sampai 3 dosis alias booster. Vaksin ini masih digratiskan dan Anda tinggal pergi ke Rumah Sakit terdekat untuk mencari informasi, kapan jadwal vaksin booster bulan ini. Ketika mayoritas masyarakat Indonesia sudah divaksin booster maka akan membentuk kekebalan kelompok sehingga memutus rantai penyebaran Corona. Prediksi tentang puncak Corona gelombang keempat pun tidak akan terjadi.

Untuk mencegah penularan Corona, terutama varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5, masyarakat juga wajib menerapkan kembali protokol kesehatan, terutama memakai masker. Bahkan masker dikenakan 2 lapis, yakni masker disposable dan masker kain. Pakai masker di dalam dan luar ruangan, jangan hanya memakainya saat berkendara tapi sampai tujuan malah dilepas.

Taati juga poin lain dalam protokol kesehatan seperti mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjaga higienitas lingkungan. Protokol kesehatan terbukti mencegah penularan Corona dan menyehatkan badan. Bonusnya, dengan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, maka juga mencegah penyakit berbahaya lain seperti hepatitis misterius hingga cacar monyet.

Masyarakat diminta untuk terus waspada karena diprediksi sebentar lagi ada puncak gelombang Covid-19. Serangan Corona begitu dahsyatnya dan menular ke mana-mana, oleh karena itu tetaplah menaati protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh. Pastikan juga sudah mendapatkan vaksin sampai dosis ketiga agar ketahanan tubuh terjaga dan dapat terhindar dari penularan Covid-19.

Alfisyah Dianasari, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute