Jalan Tol di Indonesia Aman, Stop Hoax

Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan fit saat sedang mengemudi serta diusahakan untuk beristirahat sejenak di tempat istirahat ketika sedang lelah di perjalanan.

Rabu, 10 November 2021 | 14:04 WIB
0
171
Jalan Tol di Indonesia Aman, Stop Hoax
Jalan tol Indonesia didesain dengan faktor keamanan dan keselamatan pengguna jalan tol

Narasi bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman adalah hoax. Jalan tol Indonesia didesain dan dibangun dengan keamanan yang tinggi bagi pengendara, diantaranya rambu-rambu dan beberapa fasilitas yang ada.

Jalan tol atau yang sering disebut dengan jalan bebas hambatan adalah jalan yang khusus dibangun untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.

Jalan tol bisa dilalui oleh kendaraan bersumbu dua atau lebih seperti mobil, bus dan truk. Fungsi lain jalan tol untuk meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.

Jalan tol dibangun dengan keamanan yang tinggi bagi pengguna jalan tol dengan mempertimbangkan safety dan kelengkapan jalan tol sebelum dioperasikan.

Kecelakaan yang menimpa selebritis menghebohkan dan memunculkan narasi bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman.

Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasional

Pembangunan jalan tol telah melalui perencanaan dan pembangunan yang baik dengan mempertimbangkan banyak faktor sesuai dengan kondisi yang ada.

Jalan tol yang telah selesai dibangun juga telah melalui Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasi. Uji Laik Fungsi atau ULF jalan tol merupakan rangkaian terakhir yang dilaksanakan sebelum jalan tol dioperasikan.

Pelaksanaan Uji Laik Fungsi melibatkan tim dari ditjen perhubungan darat, korlantas, ditjen bina marga dan badan pengatur jalan tol (BPJT). Tim ini bertugas untuk memeriksa rambu, marka jalan, analisis dampak lalu lintas, simpang sebidang, dan mengutamakan aspek keselamatan dari jalan tol.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan yang ada di ruas jalan tol sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas terpenuhi dengan baik.

Selanjutnya ada pengecekan yang melibatkan tim ditjen bina marga, BPJT, Balai dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan). Tim ini bertugas unruk memeriksa jalan dan prasarana jembatan fisik jalan jembatan, saluran bangunan pelengkap, timbunan, pagar dan perlengkapan jalan lainnya.

Uji Laik Operasi berhubungan dengan operasional jalan tol oleh pengelola atau operator, dalam hal ini Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dimana pemeriksaan terhadap standart operating procedure (SOP) pengoperasian jalan tol, pemeriksaan alat-alat transaksi gerbang tol, gardu tol dan kendaraan operasional yang dibutuhkan selama pengoperasian jalan tol.

Setelah proses uji laik fungsi jalan tol selesai dan telah dilakukan perbaikan atas hasil pemeriksaan tim terkait, kemudian akan dikeluarkan sertifikat laik fungsi. Sehingga jalan tol dapat dioperasikan sesuai masa pengoperasiannya oleh operator jalan tol.

Narasi yang menyatakan bahwa jalan tol tidak aman sesungguhnya tidak benar, karena pembangunan jalan tol didesain menyesuaikan juga dengan kondisi yang ada.

Mengapa Menggunakan Jalan Beton?

Jalan tol dibangun menggunakan material dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada. Pada ruas-ruas tertentu, jalan tol dibangun menggunakan material aspal dan beton.

Kedua material jalan tol ini mungkin terasa berbeda saat dilintasi kendaraan karena sifatnya yang lentur maupun keras. Tentunya ada pertimbangan pengelola jalan tol memilih kedua meterial jalan tersebut.

Menurut Jasa Marga, pertimbangan dalam menentukan jenis tipe perkerasan rigid (beton) atau fleksibel (aspal) dalam konstruksi jalan tol, didasarkan pada perencanaan atas beban lalu lintas (traffic) yang akan dilayani oleh jalan tol tersebut selama usia layanannya.

Selain itu juga berdasarkan dari kondisi tanah di sekitar daerah jalan tol yg dibangun. Jika traffic yang dilayani tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tipe perkerasan beton.

Jalan beton sejatinya merupakan bangunan jalan yang dibuat melalui perkerasan kaku atau (rigid pavement) yaitu konstruksi perkerasan dengan bahan baku agregat dan menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya. Jalan beton memiliki tingkat kekakuan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan perkerasan aspal yang menggunakan perkerasan lentur.

Material aspal dan beton di jalan tol mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jalan beton dinilai jauh lebih unggul dan bahkan lebih mampu menahan beban yang lebih besar. Itulah mengapa di jalan-jalan tol, kita menemui bagian atau segmen yang sebagian dibeton, sebagian lainnya diaspal.

Lima Kelebihan dari Jalan Tol Beton:

1. Dapat digunakan pada struktur tanah lemah

Kelebihan jalan tol beton adalah dapat digunakan pada struktur tanah yang lemah atau ekspansif yang California Bearing Ratio (CBR)-nya rendah. Artinya, pembangunan jalan dengan perkerasan kaku ini dapat dilakukan tanpa melakukan perbaikan tanah terlebih dahulu.

2. Tahan terhadap genangan air dan banjir

Jalan beton tahan terhadap genangan air dan banjir. Secara kualitas struktur jalan, jalan beton memiliki kekuatan dan ketahanan bahkan tidak mudah rusak meskipun tergenang banjir.

Jalan beton juga memiliki ketahanan yang baik terhadap pelapukan akibat cuaca serta tidak memerlukan pemeliharaan yang terlalu sering. Penggunaan perkerasan beton ini sangat cocok terutama untuk pembuatan jalan raya dengan mobilitas tinggi seperti jalan tol.

3. Pengadaan material lebih mudah didapat

Bahan material beton mudah didapat. Material pokoknya berupa semen dapat dengan mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.

4. Biaya perawatan lebih murah dibandingan jalan aspal

Untuk biaya konstruksi jalan tol betol memang lebih mahal dibandingkan jalan aspal. Namun untuk biaya perawatannya, jalan tol beton lebih murah dibandingkan dengan jalan aspal. Periode perawatan jalan beton lebih lama dibanding jalan aspal.

5. Untuk jalan yang dilalui kendaraan berat cukup tinggi

Jalan tol juga dilalui kendaraan berat seperti bus, truk dan kontainer, jadi harus mampu menahan beban berat. Terlebih bila sering dilalui oleh truk dan kontainer.

Jalan tol aspal nyaman dilintasi kendaraan berbobot ringan. Ketika terjadi kerusakan, jalan aspal yang diperbaiki bisa di bagian yang rusak saja atau tidak besar seperti beton. Selain struktur jalan aspal juga lebih halus dibanding beton.

Kekurangan dari jalan aspal yakni tidak tahan terhadap banjir dan genangan air. Kemudian kontur tanah yang akan ditimpali jalan aspal harus diratakan atau diperbaiki lebih dahulu saat pembangunan.

Kedua material jalan tol baik jalan beton dan jalan aspal sama baiknya khususnya untuk ban kendaraan. Dari segi ketahanan ban, setiap pabrik ban telah menguji daya tahan produksi bannya di beragam permukaan termasuk aspal maupun beton.

Selama penggunaan kendaraan tidak agresif dan dalam kecepatan yang sesuai aturan dan tidak melakukan pengereman mendadak, ketahanan ban akan terjaga dengan baik di jalan aspal maupun beton

Pembatas Dinding di Jalan Tol

Adanya pembatas dinding di tengah jalan tol sudah melalui pertimbangan fatalitas ketika terjadi kecelakaan.

Pada beberapa ruas jalan tol, seperti Cipali yang panjang menggunakan median terbuka berupa jalan tanah diantara 2 lajur jalan tol.

Median terbuka ini mempunyai kelemahan bila terjadi kendaraan tergelincir karena kecepatan tinggi dan membanting ke median terbuka, bisa mengakibatkan kendaraan menyeberang ke jalur berlawanan. Tabrakan head-to-head bisa menyebabkan fatalitas lebih tinggi.

Ketika terjadi kecelakaan beruntun di Cipali, banyak kendaraan yang menyeberang jalur berlawanan, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) mengeluarkan rekomendasi agar median terbuka yang bentuknya seperti rumput dihilangkan.

Rekomendasi dari KNKT untuk mengganti median terbuka menggunakan concrete barrier (beton rigid), pagar pengaman jalan (guardrail) dan wire rope.

Penempatan concrete barrier (beton) pada umumnya ditempatkan pada lokasi-lokasi yang dianggap berbahaya, seperti jembatan ataupun untuk median/pemisah jalur yang jaraknya berdekatan sehingga dapat memperkecil risiko kendaraan menyeberang ke jalur berlawanan.

Batas Kecepatan dan Jaga Jarak Aman

Di setiap area jalan tol juga sering diberikan himbauan mengenai "Jaga Jarak Aman Kendaraan Anda". Tujuannya agar kendaraan satu dengan kendaraan lain mempunyai batas aman ketika melakukan pengereman mendadak.

Ketika mobil menginjak rem secara mendadak masih terdapat ruang untuk mengurangi kecepatan sampai mobil bisa berhenti dengan aman dan menjaga jarak mobil di belakangnya juga.

Jaga jarak aman selama berkendara, karena pengereman mendadak dari kecepatan tinggi tidak akan membuat mobil langsung berhenti.

batas kecepatan di jalan bebas hambatan atau tol paling rendah 60 KM/Jam sampai tertinggi 100 KM/Jam. Untuk berkendara di tol dalam kota sendiri kecepatan minimal berkendara (60 KM/Jam), maksimal berkendara yaitu (80 KM/Jam). Kemudian untuk berkendara di tol luar kota yakni minimal (60 KM/Jam) dan maksimal (100 KM/Jam).

Bila menemui ruas jalan tol yang panjang, pinginnya genjot gas, padahal tanpa sadar keselamatan terancam.

Yang biasanya sulit dikontrol di jalan tol itu batas kecepatan. Jadi kalau mengendarai kendaraan apa lagi kendaraannya bagus, mewah, maka nginjak pedal gas dalam kecepatan 100 KM/Jam serasa lambat. Sehingga banyak pengendara tak terasa. Kecepatan menjadi faktor terjadinya kecelakaan

Tujuan aturan kecepatan batas berkendara di jalan tol agar pengemudi kendaraan tetap fokus dan mengetahui batas kecepatan maksimal saat mengendarai mobil untuk menjaga agar tidak terjadi kecelakaan.

Kondisi Fisik Pengemudi

Faktor keselamatan juga berasal dari pengemudi. Dalam kondisi lelah dan mengantuk bisa menghilangkan konsentrasi ketika berkendara di jalan tol. Ketika lelah dan mengantuk menyerang, berhentilah di rest area yang telah disediakan.

Kampanye Keselamatan

SETUJU (Selamat Sampai Tujuan) adalah kampanye keselamatan selama berkendara di jalan tol oleh BUJT, Korlantas Polri dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

"Jaga Jarak Aman Kendaraan Anda" banyak dipasang di jalan tol demi keselamatan berkendara. Jaga jarak aman dimaksudkan bila terjadi pengereman mendadak dari kecepatan tinggi, ada batas ruang aman hingga mobil berhenti.

Bagi pengguna jalan tol agar terus memastikan kendaraan dalam kondisi sehat dengan memperhatikan kondisi ban, lampu dan rem berfungsi dengan baik.

Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan fit saat sedang mengemudi serta diusahakan untuk beristirahat sejenak di tempat istirahat ketika sedang lelah di perjalanan.

Di musim penghujan saat ini, wajib mengantisipasi kondisi jalan yang licin, pengemudi juga harus tetap waspada dan konsentrasi. Selalu mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas serta pahami dan kuasai fungsi-fungsi perlengkapan yang ada di mobil.

Utamakan selamat, bukan kecepatan.

***