Kartu Prakerja mendapat respons positif masyarakat sejak pertama kali diluncurkan pada awal April 2020. Program ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran yang semakin banyak akibat pandemi corona. Masyarakat pun menyambut baik kartu Prakerja dan sangat antusias menyambut program pemerintah ini.
Peluncuran kartu Prakerja awal bulan April 2020 sangat disambut baik oleh masyarakat. Program ini sudah lama direncanakan oleh Presiden Joko Widodo, dan baru bisa diresmikan akhir-akhir ini.
Ketika sudah diluncurkan, maka masyarakat sangat antusias. Sampai-sampai websitenya diserbu oleh jutaan orang yang penasaran. Tercatat setidaknya ada 5,96 juta orang yang mendaftar pada gelombang pertama kartu Prakerja
Kartu Prakerja adalah sebuah gebrakan pemerintah, agar rakyat Indonesia lebih makmur dan terlepas dari belenggu kemiskinan. Rencananya, sebanyak 5.600.000 lembar kartu akan diberikan kepada rakyat Indonesia yang membutuhkannya. Tentunya ada seleksi sebelum menikmati fasilitasnya.
Masyarakat tentu bahagia dengan adanya kartu Prakerja. Mereka menganggap program ini sangat baik, karena mampu mengentas pengangguran. Kartu ini juga diharapkan dibagi rata kepada semua orang yang membutuhkan. Jadi makin banyak orang yang merasakan manfaatnya.
Kartu Prakerja diminati terutama di saat kondisi genting seperti pandemi akibat menyebarnya virus COVID-19. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan meningkat tajam karena perusahaannya rugi dan terpaksa ditutup. Para pedagang kaki lima juga merasakan omzet yang menurun drastis. Mereka adalah sasaran kartu Prakerja yang tepat.
Jika sudah menerima kartu Prakerja, maka akan mendapat uang sebanyak 3.550.000 rupiah. Rinciannya, akan diberi sebanyak 600.000 rupiah selama 4 bulan.
Ke mana sisanya? Sisa uang sebanyak ini ditujukan sebagai biaya pelatihan. Bagusnya, masyarakat bisa memilih untuk mengikuti pelatihan secara online atau offline. Jadi tidak selalu harus datang ke suatu gedung untuk mendapatkan keterampilan baru.
Keberadaan kartu Prakerja juga sangat disyukuri oleh masyarakat, karena mereka dilatih untuk mendapat skill baru. Ada banyak pilihan pelatihan, seperti merias wajah, IT, dan lain-lain. Jadi mereka bisa memilih mana yang diminati sehingga mendapatkan ilmu yang bisa digunakan sebagai modal berbisnis.
Masyarakat juga menyenangi kartu Prakerja karena sangat praktis, bisa mendaftar via online. Mereka tinggal mengisi data lengkap, lalu mendapat kabar apakah berhak menerima atau tidak. Jadi dengan cara ini akan sangat praktis dan hemat waktu. Juga akan terhindar dari hal-hal seperti birokrasi yang ruwet, kemunculan calo, penyalahgunaan kartu, dan lain-lain. Karena penerima kartu sudah disurvei dan benar-benar membutuhkannya.
Di tengah pandemi corona, pendaftaran dan pelatihan secara online ini tentu sangat dianjurkan, karena sesuai dengan anjuran untuk stay at home dan PSBB. Jadi, masyarakat tetap bisa berada di rumah tapi mendapat banyak ilmu. Mereka bisa memilih untuk belajar dari beberapa perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah, misalnya Pintaria.
Durasi pemberian bantuan kartu Prakerja yang cukup singkat juga mampu menjadikan penerimanya mandiri lebih cepat. Jadi mereka tidak menggantungkan diri dari bantuan uang itu. Melainkan langsung mempraktekkan hasil pelatihan dan terus semangat dalam mencari uang dengan berwirausaha.
Kartu Prakerja bukan hanya sekadar wacana namun sudah diluncurkan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan status masyarakat, dari yang awalnya miskin menjadi mampu.
Kartu ini bukan hanya berisi bantuan uang dari pemerintah, melainkan pemegangnya diberi fasilitas pelatihan untuk meningkatkan skill. Jadi yang ditekankan adalah meningkatnya ilmu dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat. Jadi mereka bisa membuka usaha dengan modal skill tersebut. Rakyat sangat mendukung langkah pemerintah ini dan merasa bahagia karena diperhatikan oleh presiden.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews