Setelah melalui investigasi beberapa saat, barulah diketahui bahwa bunyi pertanyaan yang benar adalah: Bagaimana hukumnya salat di balik KACA (bukan GAJAH)?
Ada pertanyaan unik yang diajukan ke sebuah forum "bahtsul masa'il" (forum fatwa dalam tradisi NU). Bunyi pertanyaan itu adalah demikian: "Bagaimana hukumnya salat 'kaling-kalingan' alias terhalang oleh gajah?"
Tidak jelas, ini diajukan di bahtsul masa'il NU ranting atau cabang mana, wong saya hanya mengutip kisah yang diceritakan oleh Gus Mus waktu sarapan pagi kemaren di Mekah. Momen sarapan pagi (baik ketika di Madinah atau Mekah) selalu saya tunggu-tunggu, sebab biasanya pada saat itulah Gus Mus banyak berbagi kisah yang lucu dan jenaka mengenai dunia kiai dan kaum nahdliyyin.
Seraya menyantap roti 'isy yang dicampur dengan keju dan acar buah zaitun, beliau biasanya akan tak henti-hentinya bertutur, membagikan kisah-kisah yang menarik tentang para kiai, para santri, dan kehidupan mahasiswa Indonesia di Mesir pada dekade 60an dan 70an. Saya, bersama Mbakadmin Ienas Tsuroiya, biasanya akan duduk khusyuk, menyimak, kadang terpingkal-pingkal, mengikuti kisah-kisah dari Gus Mus.
Kembali ke soal salat yang "kaling-kalingan" gajah tadi. Para "musyawirin" atau peserta bahtsul masa'il tentu saja terheran-heran membaca pertanyaan ini. Kok bisa ada gajah menghalangi orang yang sedang salat?
Kalau ada gajah menghalangi, kan bisa saja orang yang bersangkutan pindah tempat, bergeser sedikit, menghindari gajah itu, sehingga tak terhalang lagi oleh binatang itu. Atau gajahnya "digusah", disuruh pergi. Kenapa repot-repot?
Ini jelas pertanyaan yang ndak masuk akal!
Para musyawirin kemudian mencoba mengusut, bagaimana asal-usul pertanyaan itu. Setelah melalui investigasi beberapa saat, barulah diketahui bahwa bunyi pertanyaan yang benar adalah: Bagaimana hukumnya salat di balik KACA (bukan GAJAH)?
Karena ditulis dalam Arab pegon, kata "کاجاه" (kaca) terbaca sebagai "gajah". Dalam bahasa Arab, tak dikenal huruf "c", sehingga huruf ini kadang-kadang ditulis dengan huruf "ج" (j atau jim); "kaca" bisa dikelirukan sebagai "gajah". Baru belakangan saja diciptakan huruf "ج" dengan titik tiga di tengahnya sebagai padanan untuk "c".
Setelah jelas duduk perkaranya, para musyawirin kemudian serentak berteriak: Oooalahhhhh...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews