Maka gema cinta pada pribadi-pribadi mulia itu tidak akan pernah padam. Sebagaimana dia yang tidak pernah lelah mencintai umatnya.
Roti tanpa ragi dan segelas anggur adalah simbol bahwa ada yang lebih berarti dari sekadar jasad. Ada yang lebih abadi dari sebujur badan. Pada jamuan terakhir sebuah takdir telah dituliskan.
“Inilah tubuhku. Inilah darahku. Kupersembahkan untukmu,” katanya dengan suara tenang.
Sahabat yang mengitarinya tertunduk. Lalu mereka memandangi wajah agung itu yang di pundaknya tertumpuk seluruh makna kemanusiaan.
Esoknya lelaki tersebut diseret dengan bengis. Dia diadili dengan setumpuk kebencian dan prasangka. Tubuhnya dipakukan pada kayu salib. Dengan kulit yang robek, di atas bukit Golgota, dia memanggul salibnya sendiri –berjalan menuju
Roti tanpa ragi dan segelas anggur adalah simbol bahwa ada yang lebih berarti dari sekadar jasad. Ada yang lebih abadi dari sebujur badan. Pada jamuan terakhir sebuah takdir telah dituliskan.
“Inilah tubuhku. Inilah darahku. Kupersembahkan untukmu,” katanya dengan suara tenang.
Sahabat yang mengitarinya tertunduk. Lalu mereka memandangi wajah agung itu yang di pundaknya tertumpuk seluruh makna kemanusiaan.
Esoknya lelaki tersebut diseret dengan bengis. Dia diadili dengan setumpuk kebencian dan prasangka. Tubuhnya dipakukan pada kayu salib. Dengan kulit yang robek, di atas bukit Golgota, dia memanggul salibnya sendiri –berjalan menuju keabadian.
Tidak keluar keluhan dari mulutnya. Dendam tidak juga tumbuh dalam hatinya. Dia tahu, hanya cinta yang pantas dibasuhkan kepada jiwa-jiwa yang kerontang.
Kini para pecintanya di seluruh dunia turut menghayati penderitaannya. Menapaki jalan salib dengan rasa yang perih.
Mereka ingin memaknai setiap potong roti tanpa ragi dan secawan anggur yang disuguhkan pada jamuan terakhir itu. Mereka ingin mengekspresikan rasa cintanya.
Dunia memang dihiasi oleh kematian-kematian yang indah. Sebuah tragedi hanya jadi pertanda bahwa keluhuran manusia selalu pantas untuk diperjuangkan.
Di waktu yang lain, kanjeng Nabi Muhamad –sosok pribadi agung lainnya berkata, “Setiap manusia akan dibangkitkan bersama yang dicintainya.”
Maka gema cinta pada pribadi-pribadi mulia itu tidak akan pernah padam. Sebagaimana dia yang tidak pernah lelah mencintai umatnya.
Selamat memaknai Jumat Agung.
Eko Kuntadhi
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews