Wanita seperti ahli sejarah yang bisa menceritakan babak demi babak dan sanggup menggali lagi kejadian akan peristiwa yang sudah dikuburnya dalam-dalam.
Serial "layangan putus" menyedot perhatian penonton dan terbilang sukses. Kisah konflik rumah tangga dengan latar belakang perselingkuhan atau ketidaketiaan seperti menjadi magnet tersendiri.
Kisah "layangan putus" berawal dari sebuah unggahan di media sosial yang menceritakan kisah hidupnya yang dikhianati oleh suaminya dan meninggalkan empat anak demi wanita lain.
Cerita dikisahkan secara bersambung di media sosial oleh Mommy ASF atau Eca Prasetya, seorang dokter hewan. Ia ternyata juga suka menulis sejak masa SMU dan waktu kuliah juga suka menulis. Dan ketika prahara melanda rumah tangganya, ia menuliskan kisah hidupnya itu.
Mengapa wanita rata-rata ketika terluka hatinya karena dikhianati akibat perselingkuhan atau tidak bahagia dalam kehidupan berumah tangga bisa menceritakan secara menarik dan bagi pembacanya ikut terbawa emosi atau terhanyut oleh jalan ceritanya?
Rata-rata wanita kalau perasaannya sedang terluka sering mencurahkan perasaannya atau kegundahan hatinya lewat sebuat tulisan atau bisa juga sebuah puisi. Apalagi di era media sosial, hal itu bisa terlihat dari unggahan status yang biasanya mereka tuliskan secara spontan. Atau dulu lewat sebuah buku harian.
Wanita ketika menceritakan kisah percintaannya atau kisah rumah tangganya yang penuh konflik atau tidak bahagia, seperti teknik menulis yaitu story telling. Ia bisa menceritakan secara mengalir dan bisa secara runut atau teliti setiap kejadian atau peristiwa. Bahkan pemakaian tanda baca, juga ikut mempengarui jalan cerita yang ia tuliskan.
Apalagi kalau hatinya sedih dan menangis, ceritanya bisa mengharu biru dan seperti tersayat-sayat. Wanita bisa menuliskan kisah hidupnya lembar demi lembar lewat sebuah tulisan yang panjang. Wanita juga bisa menciptakan sebuah kisah yang dramatis lewat sebuah tulisan terkait dikhianati atau perselingkuhan atau tidak beruntung dalam kehidupan berumah tangganya.
Cara bercerita lewat tulisan seorang wanita, tidak dipunyai oleh para lelaki.Karena laki-laki digambarkan harus kuat dan tidak boleh cengeng dalam menghadapi hidup.
Kalau laki-laki dikhianati wanita atau ditinggalkan istrinya dan memilih laki-laki lain, maka laki-laki cenderung tidak menceritakan kisah hidupnya lewat sebuah tulisan seperti pada umumnya seorang wanita. Laki-laki cenderung memendam kisah pilunya itu. Paling kalau ga kuat bunuh diri.
Dan biasanya, cerita cerpen atau novel, kalau yang menulis seorang wanita-ceritanya lebih menarik dan jalan ceritanya juga penuh konflik seperti kisah nyata.
Wanita juga mempunyai daya ingat yang kuat dan sanggup merekam kejadian demi kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi beberapa tahun lalu atau puluhan tahun terkait dengan pasangan hidupnya.
Wanita seperti ahli sejarah yang bisa menceritakan babak demi babak dan sanggup menggali lagi kejadian akan peristiwa yang sudah dikuburnya dalam-dalam.
Ini hanya sangkaan saja terkait wanita,mengapa ia pinter dalam bercerita lewat sebuah tulisan di media sosial seperti story telling.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews