Benarkah Makanan Ini Dapat Mencegah Covid-19?

Tidak ada makanan ajaib yang dapat melindungi kita dari Covid-19. Penelitian masih berjalan. Vaksin masih sedang dan akan diujicobakan sebagai satu-satunya alat untuk mengakhiri pandemi.

Kamis, 23 April 2020 | 14:24 WIB
0
360
Benarkah Makanan Ini Dapat Mencegah Covid-19?
sumber gambar: https://theconversation.com/coronavirus-there-are-no-miracle-foods-or-diets-that-can-prevent-or-cure-covid-19-136666

Berita hoax tak  hanya seputar politik saja, termasuk di Indonesia. Dalam sains juga banyak berita hoax yang sering sekali menyesatkan dan juga berbahaya. Termasuk saat ini, ketika terjadi pandemi Covid-19 yang disebabkan karena virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Melalui berbagai media sosial termasuk yang paling gencar facebook dan whatsapp, banyak beredar informasi tentang berbagai jenis makanan yang diklaim mampu mencegah serangan Covid-19.

Meskipun para ilmuwan dan bahkan WHO telah berkali-kali membantah hoax atau mitos tersebut, sampai saat ini informasi-informasi tersebut masih saja beredar di berbagai macam media social dan saling berlomba-lomba menyebarkannya, meskipun kadang jika dicerna dengan teliti banyak kesalahan informasi yang sangat jelas, bahkan mungkin anak SMP saja akan paham bahwa informasi tersebut salah. Salah satunya adalah informasi tentang Lemon yang bersifat basa dengan pH 9,9. Membaca itu pasti banyak guru IPA atau Kimia pusing membacanya.

Mungkin semua informasi tersebut tujuannya baik, ingin berbagai informasi bagaimana melindungi diri dan keluarga dari virus yang saat ini menakutkan seluruh warga dunia. Tetapi sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa ada satu makanan tertentu yang mampu menjaga kita dari serangan virus Covid-19 tersebut. Dari berbagai media sosial, berikut ini adalah beberapa mitos makanan tertentu yang diinformasikan mampu menjadi makanan anti Covid-19:

1. Bawang putih atau Garlic

Khasiat bawang putih sebagai senyawa anti bakteri telah banyak diuji oleh peneliti karena adanya kandungan senyawa aktif allicin, allyl alcohol dan diallyl disulfide.  Senyawa tersebut memang terbukti mampu melindungi kita dari beberapa jenis bakteri misalnya Salmonella dan Staphylococcus aureus akan tetapi informasi dan penelitian tentang bawang putih sebagai anti virus masih sangat terbatas, apalagi terhadap Covid-19.  Jadi meskipun berfungsi sebagai makanan kesehatan, sampai saat ini belum ada bukti bahwa memakan bawang putih dapat melindungi kita dari virus tersebut.

2. Lemon

Informasi ini termasuk yang paling viral di facebook dan juga WA, sudah ribuan kali dibagikan.  Minum air hangat yang diberi perasan lemon mampu melawan Covid-19, padahal sampai saat ini belum ada informasi bahwa lemon mampu menyembuhkan penyakit apalagi covid-19. Lemon memang salah satu sumber vitamin C yang penting untuk meningkatkan sistem immun, namun sebatas itu saja, sama dengan sumber vitamin C yang lain.

 3. Vitamin C

Vitamin C memang dapat meningkatkan sistem immun, namun sistem immun tidak hanya berasal dari satu nutrisi saja. Informasi tersebut juga hanya berdasarkan informasi bahwa vitamin C mampu menyembuhkan flu, padahal kita tahu covid-19 bukan flu biasa.  Selain itu belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vitamin C dapat mencegah serangan Covid-19.

 4. Makanan alkali

Ini  juga informasi yang sangat aneh dan menyesatkan, bahwa dengan makan atau minum makanan yang bersifat alkali/basa dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit karena virus Covid-19. Makanan alkali berarti makanan yang memiliki nilai pH lebih dari 7 (pH 7 makanan netral dan pH<7 makanan="" asam="" bahkan="" informasi="" dipesan="" berantai="" tersebut="" sangat="" ngawur="" ketika="" menyebut="" beberapa="" makanan="" yang="" diklaim="" bersifat="" basa="" diantaranya="" lemon="" jeruk="" nipis="" asam="" jawa="" dan="" alpukat="" --7--="">

Beberapa informasi dalam hoax tersebut malah lebih ngawur menyebut nilai pH beberpa makanan lebih dari 14. Ada yang nilai pH-nya mencapai 22. Pasti penulisnya tidak pernah mendapat pelajaran IPA atau kimia, karena sejak ratusan tahun yang lalu nilai pH hanya berkisar dari 0 sampai 14.  Tetapi parahnya imformasi ini juga sudah disebar ribuan kali di WAG yang saya ikuti, juga pernah mendapat informasi serupa padahal WAG dosen.

Berdasarkan penelitian, tidak ada bukti bahwa makanan dapat mempengaruhi pH dalam darah, sel maupun jaringan tubuh dan mencegah serangan virus. Sistem asam basa tubuh telah diatur oleh Tuhan sedemikian sehingga berbeda-beda, misalnya lambung bersifat asam dan usus besar bersifat basa. Asupan makanan tidak mampu mengubahnya. Tulisan tentang bisnis sugesti  air alkali pernah saya ulas di sini

 5. Diet Keto

Diet keto (mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat) juga diklaim mampu mencegah serangan Covid-19. Informasi ini didasari pendapan bahwa diet keto dapat meningkatkan sistem immun, yang katanya telah dibuktikan dengan kemampuan diet ini mencegah atau mengobati flu. Sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan bahwa diet ini mampu mencegah Covid-19.

Mungkin karena ketakutan dan panik, orang kemudian berusaha melindungi diri dengan cara termudah yang bisa dilakukan. Menurut British Dietetic Association (BDA), sampai saat ini belum ada atau tidak ada makanan atau suplemen khusus yang terbukti dapat mencegah seseorang dari serangan Covid-19.

Untuk memperoleh sistem kekebalan tubuh diperlukan konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, bukan satu jenis makanan tertentu.  Makanan sehat dan bervariasi akan mampu mensuplai nutrisi yang seimbang. Sebagian besar nutrisi untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh (tembaga, folat, besi, seng, selenium, dan vitamin A, B6, B12, C, dan D) juga sudah kita peroleh dari makanan yang bisa kita konsumsi sehari-hari.

Bagaimana agar kita terhindar dari serangan Covid-19? Ikuti anjuran pemerintah: mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin, social atau physical distancing, tidak perlu keluar rumah jika tidak terpaksa (WFH atau SFH) dan memenuhi asupan gizi yang seimbang selain jangan stress dan panik berlebihan. Untuk memenuhi asupan vitamin D dengan berjemur di waktu yang tepat, siang hari sebelum jam 10.

Kekhawatiran orang lain kadang dimanfaatkan oleh orang untuk bisnis dengan menyebarkan ketakutan berlebihan.  Produk-produk yang berkaitan dengan beberapa jenis makanan di atas tiba-tiba juga menjadi booming dan laris dengan harga yang kadang meningkat drastis. Media sosial saat ini adalah sarana luar biasa hebat untuk menyebarkan informasi salah dan sering kali tidak terkendali. 

Sampai saat ini tak  ada makanan atau suplemen ajaib yang dapat melindungi kita dari Covid-19. Penelitian masih berjalan. Vaksin masih sedang dan akan diujicobakan sebagai satu-satunya alat untuk mengakhiri pandemi ini. 

Mari percaya sains yang sesungguhnya, sains yang berasal dari penelitian laboratorium dan bukan hanya klaim sepihak begitu saja, tanpa bukti. Silahkan konsumsi makanan-makanan tersebut jika memang ada sebagai sarana ikhtiar, karena memang ada manfaatnya, namun tidak menjadi satu-satunya metode melindungi diri.

 Sumber: unduh 

***