Saat Anda melihat gigi kuning, Anda mungkin langsung teringat dengan apa yang dikatakan orang tua Anda saat masih kecil. 'Jangan lupa sikat gigi, nanti giginya kuning'. Sehingga tercipta persepsi bahwa gigi berwarna kuning karena tidak pernah menyikat gigi.
Padahal, perubahan warna gigi ditentukan oleh berbagai faktor. Sedangkan warna giginya sendiri tidak seputih yang kita lihat di iklan. Secara alami, warna gigi sebenarnya putih kebiruan dan agak transparan.
Yang membuat gigi tampak putih adalah lapisan enamel. Tentu saja lapisan email ini bisa terkikis. Ketika ini terjadi, lapisan dentin kuning di bawahnya akan muncul. Nah, disini kami akan membahas mengenai 7 kebiasaan yang membuat Gigi Kuning.
Kebiasaan Yang Membuat Gigi Kuning
Obat-Obatan
Ada sebagian orang yang sangat memperhatikan kesehatan giginya, namun tetap terlihat menguning. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan seperti antibiotik. Misalnya saja sejak kecil saya sering mengalami peradangan sehingga terpaksa mengkonsumsinya. Jenis antibiotik tertentu, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, dapat menyebabkan gigi menguning.
Selain obat-obatan tersebut, ada juga beberapa jenis obat yang digunakan untuk menangkal alergi dan mengontrol tekanan darah yang memiliki efek serupa. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan mengurangi konsumsi obat-obatan tersebut. Pada anak di bawah usia 8 tahun, warna kuning yang terjadi pada gigi akibat mengonsumsi antibiotik akan bersifat permanen.
Makanan Berwarna
Makanan yang disajikan dalam berbagai warna sungguh menggugah selera. Makanan-makanan tersebut memang aman untuk dikonsumsi. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan berwarna menjadi salah satu penyebab perubahan warna gigi. Hal ini diungkapkan oleh seorang praktisi kesehatan gigi.
Seperti dikutip dari beberapa sumber, ada beberapa jenis makanan yang bisa meninggalkan noda yang terus menempel di gigi. Sampai saat itu tiba, itu merusaknya. Beberapa sumber menjelaskan bahwa gigi mampu melindungi dirinya sendiri.
Namun bahan kimia termasuk pewarna makanan berisiko meninggalkan plak dan bakteri pada gigi. Jadi, hal ini bisa memerangkap pigmen warna pada gigi. Untuk mencegahnya, Anda bisa minum air putih di sela-sela mengonsumsi makanan berwarna tersebut. Kemudian, Anda juga bisa membersihkan gigi secara efektif di malam hari.
Kopi Dan Teh
Budaya ngopi, termasuk minum teh, di era milenial bukan lagi sesuatu yang asing. Mendapatkannya sangatlah mudah. Kita bisa memesannya melalui aplikasi untuk dinikmati saat bekerja, atau juga mengunjungi kedai kopi. Mungkin Anda termasuk orang yang sering meminum kopi atau teh, untuk menjaga mood atau menghilangkan rasa penat.
Namun ternyata kebiasaan meminum kedua jenis minuman tersebut bisa membuat gigi Anda menguning. Hal ini disebabkan oleh kandungan tanin pada kopi dan teh. Tanin bisa menempel pada lapisan luar gigi. Lalu, secara perlahan kandungan tersebut akan mengubah warna gigi dari putih menjadi kuning.
'Saya lebih suka teh daripada kopi'. Jika itu Anda, kini Anda perlu mengurangi konsumsi teh. Pasalnya, kandungan tanin pada teh justru lebih tinggi dibandingkan kopi. Sebagai alternatifnya, Anda bisa memilih teh hijau yang warnanya lebih jernih.
Buah-Buahan
Mengkonsumsi buah memang sangat baik untuk tubuh. Namun di satu sisi, buah juga bisa mengubah warna gigi. Terutama jenis buah-buahan yang memiliki warna cerah. Tanpa kita sadari, buah dengan warna yang menarik akan meninggalkan noda pada gigi kita. Termasuk, saat kita mengonsumsi makanan berbahan olahan buah-buahan.
Seperti jus atau kue. Apalagi jika Anda termasuk orang yang sering mengonsumsinya. Yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya adalah, jangan lupa minum air putih setelah mengonsumsi makanan tersebut. Buah-buahan yang dapat meninggalkan noda pada gigi antara lain jeruk, tomat, nanas, beri, dan anggur.
Menggosok Gigi
Bukankah menyikat gigi mencegah masalah gigi? Itu benar. Tapi sekarang kita akan membahas tentang tekniknya. Perlu diperhatikan, terlalu sering menyikat gigi, apalagi menyikatnya terlalu keras, dapat merusak lapisan tipis email gigi.
Lapisan email yang rusak akan memperlihatkan dentin yang berwarna kuning. Nah, sekarang kamu sudah tahu alasan kenapa rajin gosok gigi tapi gigi malah menguning. Sikat gigi secara perlahan dan jangan menyikatnya terlalu keras. Menyikat gigi cukup dua kali sehari. Baik saat mandi sebelum beraktivitas, maupun sebelum tidur.
Obat Kumur
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan obat kumur memang baik. Tapi, jangan lupa batasi penggunaannya. Sebab obat kumur mengandung klorheksidin. Kandungan tersebut merupakan senyawa pembunuh bakteri dan bermanfaat untuk mengobati radang gusi. Namun di satu sisi, kandungan tersebut juga bisa membuat gigi menjadi kecoklatan.
Jadi, banyak obat kumur di pasaran yang kadar asamnya tinggi. Jika terlalu sering mengaplikasikannya, mulut Anda akan menjadi kering. Kondisi ini bisa merusak warna gigi. Air liur tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu menjaga kelembapan mulut. Termasuk, mencegah noda menempel pada enamel.
Merokok
Bukan rahasia lagi kalau merokok bisa mengubah warna gigi menjadi kuning. Penyebab utamanya adalah dua bahan utama yang ada pada rokok. Yakni nikotin dan tar. Kedua zat ini sangat mudah menempel pada gigi. Kemudian, nikotin dan tar akan menumpuk sehingga menimbulkan warna kekuningan. Bagaimana cara menghindarinya, apalagi jika Anda tidak berhenti merokok. Lagi pula, mengonsumsi rokok tidak baik untuk kesehatan.
Demikian ulasan tentang 7 Kebiasaan Yang Membuat Gigi Kuning seperti yang dilansir slot online, Semoga bermanfaat
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews