sebuah skenario adalah alih wahana dari sebuah teks (dialog) pada konteks (adegan) yang bakal melahirjan sejumlah makna dan tanda (semiotik) dalam habitus sejarah peran (tindakan).
"Tak ada aktor besar dan kecil. Yang ada acting buruk dan baik“ (Konstantin Stanislavski,1863-1938).
Dua kali gagal jadi aktor film. Pertama, 1992 mendiang Yoseano Waas (pendiri FKPPI) mengajak aktif sebagai figuran (waranei) mendampingi aktor Deddy Mizwar sebagai Ukung Lontoh, Remy Sylado (Ukung Tewu) dalam film kolosal perdana daerah (Sulut) Benteng Moraya (Perang Tondano 1808) bersama sutradara Irawan Nuradi, astrada Ahmad Yusuf (kelak jadi sutradara banyak sinetron televisi) dan skenario Sirjon de Gaut.
Kedua, dikontak mendiang Frankie Supit casting untuk film dari puisi terkenal Sapardi Djoko Damono (1940-2020) "Hujan Bulan Juni“ (2017). Tak dipilih jadi pemeran Profesor Ahmad dari UNG Gorontalo. Film disutradarai RN. Hestu Saputra mengisahkqn percintaan beda SARA antara Pingkan Palenkahu (Velove Vexia, putri pengaca OC. Kaligis) dan Sarwono (Adipati Dolken).
Tapi, tak banyak yang tahu, sebuah acting mustahil terwujud tanpa mengenal apa sesungguhnya sebuah skenario. Karena kata skenario sendiri yang berasal dari kata Yunani skene (σκηνή) diadopsi ke bahsa Inggris menjadi "stage“ (pentas), "scene“ (layar) dan "tent“ (adegan). Kelak dialih-indonesia jadi skrip (script = tulisan = dialog) dan skenario (naskah).
Meski belum menghasilkan sebuah film, ada empat skenario sudah saya rampungkan. Pertama, merevisi skenario Benteng Moraya bersama Remy Syalado, kedua "Asmara di Kobong Kopra“ (latar sejarah Permesta), ketiga “Nani Wartabone- The Movie“ (23 Januari 1942) dan terakhir "Hans-The Movie“ (Langit Makin Mendung) dan yang tertunda bersama Garin Nugroho masih berupa script mentah.
Tanpa skenario tak acting dan tak ada acting tanpa skenario rupanya masih menjadi adegan-adegan misteri yang terus berputar di berbagai struktur naskah, plot dan latar (setting) terus bermain-main dalam aktor-aktor fiksi pada sebuah skenario yabg tersimpan secara digital.
Akhirnya, sebuah skenario adalah alih wahana dari sebuah teks (dialog) pada konteks (adegan) yang bakal melahirjan sejumlah makna dan tanda (semiotik) dalam habitus sejarah peran (tindakan). Dan sejatinya, kita semua adalah aktor dari skenario yang akan ditulis dan diadegankan oleh kita sendiri.
We all are the actors in all scenes.
ReO Fiksiwan
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews