Buku biografi Drs. Cornelis, M.H., ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu ditulis dengan gaya bahasa yang khas, elegan, dan menarik.
Ketika membaca buku ini seolah dibawa ke masa lampau tentang sejarah suku bangsa Dayak. Sesungguhnya tak ada masa kini tanpa masa lalu. Selain tulisan tentang biografi Drs. Cornelis, M.H., penulis buku R. Masri Sareb Putra. M.A, juga mencatat beberapa kisah tokoh legendaris dari suku bangsa Dayak. Diantaranya adalah Damang Batu, tokoh Dayak pertama yang dituliskan kisah hidupnya.
Damang Batu yang merupakan tokoh pemersatu bangsa Dayak. Sebagai pemegang peran penting dalam sejarah suku bangsa Dayak, yang telah menjadi tuan rumah Perjanjian Tumbang Anoi selama 3 bulan, dari 22 Mei- 24 Juli 1894. Sekilas kisah tokoh Dayak seperti Oevaang Oeray, gubernur Kalimantan Barat (1951-1955). Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah (1958-1967). M.Th. Djaman, Agustinus Djelani.
Diantara sekian banyak pemimpin dari suku Dayak, Drs. Cornelis, M.H., merupakan seorang pemimpin suku bangsa Dayak yang pemberani, berkharisma, dan bijak. Keberanian suku bangsa Dayak telah lama bergema. Demikian juga dengan putra Dayak kelahiran 27 Juli 1953 ini, mengalir karakteristik orang Dayak yang sesungguhnya, yaitu “pemberani”.
Berani dalam mempertahankan kebenaran, harkat dan martabat kaumnya. Keberaniannya menjadi moto dalam hidupnya yang terambil dari bahasa Dayak Kanayatn; “kade’ barani, ame’ gali-gali’; kade gali’ ame’ barani-barani”. Artinya: Jika berani, jangan takut-takut; jika takut, jangan berani-berani!”. Berkat perjuangan, tekad dan Keberaniannya, ia berhasil merebut kekuasaan dan menjadi tuan di atas tanah leluhurnya.
Uniknya, mantan presiden Dayak periode 2015-2020 ini berasal dari kalangan rakyat jelata. Bahkan, ia meniti karir mulai dari bawah. Misalnya menjadi tukang antar surat. Menjadi pesuruh di sebuah partai, dan jadi pegawai biasa di kecamatan.
Setelah jadi camat menjalin 1989-1995 dan camat Menyuke 1998-1999, karir Drs. Cornelis semakin menanjak. Ia terpilih menjadi bupati Landak periode 2021-2006, dan terpilih kembali pada periode kedua 2006-2008.
Ketika baru menjabat sebagai bupati Landak periode kedua, ia maju mencalonkan diri sebagai gubernur Kalimantan Barat, lewat partai PDI Perjuangan yang berpasangan dengan Christiandy Sanjaya. Keduanya terpilih dan menjabat selama dua periode.
Setelah presiden Dayak pertama, Teras Narang mengakhiri masa jabatannya, Drs. Cornelis terpilih menjadi Presiden Dayak kedua, masa bakti 2015-2020. Sebagai presiden Dayak, Cornelis melantik Pengurus MADN di rumah Radakng, Pontianak.
Di partai politik, Drs. Cornelis merupakan salah satu yang terdaftar sebagai suara laki-laki terbanyak calon legislatif, dengan perolehan 285.797 suara. Suara terbanyak kedua setelah Puan Maharani sebagai caleg yang diusung dari partai PDI-P.
Sosok Drs. Cornelis, M.H., merupakan pemimpin motivator yang pemberani, berkharisma, inspiratif, dan melayani. Ia sosok yang aktif dalam dunia organisasi politik. Kehidupannya masih melekat dengan kepercayaan adat, tetapi masih tetap beradaptasi dengan kehidupan modern, dan toleransi dalam beragama.
Buku biografi Drs. Cornelis, M.H., ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu ditulis dengan gaya bahasa yang khas, elegan, dan menarik. Sehingga tidak membosankan saat membacanya. Ukuran tulisannya juga lebih besar dan terang, sehingga lebih mudah dibaca. Di dalam buku ini banyak dokumentasi gambar yang berwarna, sehingga menjadi istimewa yang menjadi daya tarik tersendiri.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews