Meskipun serangan ini cukup besar, pihak Belanda tidak mengetahui siapa yang memimpin serangan tersebut. Jadi, nama Soeharto tidak disebut-sebut di situ.
Berita yang ditulis pada koran di Belanda tertanggal 3 Maret 1949 tentang serangan 1 Maret 1949 di kota Yogya. Terjemahannya kurang lebih sbb:
Ekstremis Melakukan Serangan di Negara Djogja. Sekarang Sudah Tenang Kembali
Pukul 6 pagi tanggal 1 Maret, kelompok ekstrimis yang sangat kuat melancarkan serangan di berbagai tempat di Djogja, menurut seorang koresponden khusus dari Aneta dari Djogja.
Gangguan-gangguan ini tidak mengejutkan dan tidak diragukan lagi bahwa para ekstremis memiliki peluang untuk sukses yang langgeng, Kolonel Langen, komandan brigade di Djogja, mengatakan kepada koresponden Aneta.Kerugian di pihak Belanda berjumlah enam orang tewas dan empat belas orang luka-luka. Pada hari Rabu ada kedamaian lagi di Djogja; pemandangan kota kembali terlihat normal, pasar ramai dikunjungi dan bioskop kembali diputar.
Jenderal Spoor mengunjungi Djogja pada hari Rabu. Ia tiba pukul 11 pagi dengan pesawatnya sendiri dan berangkat sore hari dengan mobil via Magelang menuju Semarang. Sebelum kedatangan Jenderal Spoor, komisaris pemerintah Angenent, komandan teritorial, Jenderal Meyer dan perwira senior lainnya telah tiba dari Semarang dengan pesawat tambahan untuk membahas situasi tersebut.
Jenderal Meyer, Tuan Angenent dan Residen, Tuan Stok, mengunjungi keraton sultan Djogja pada hari Rabu siang. Kunjungan berlangsung selama setengah jam. Tidak ada informasi yang dapat diperoleh tentang sifat diskusi di sana, dan tentang pertanyaan apakah diskusi diadakan dengan sultan sendiri.
Kesimpulan:
1. Serangan 1 Maret 1949 ini cukup penting untuk diberitakan di media-media Belanda waktu itu.
2. Media Belanda menyebutkan serangan itu dilakukan oleh ekstrimis.
3. Meskipun serangan ini cukup besar, pihak Belanda tidak mengetahui siapa yang memimpin serangan tersebut. Jadi, nama Soeharto tidak disebut-sebut di situ.
4. Bahwa serangan itu cukup besar, terbukti Jenderal Spoor sebagai penguasa militer tertinggi memerlukan datang ke Yogya dengan pesawat khusus keesokan harinya dan mengadakan kunjungan ke Sultan HB IX di keraton.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews