Apakah karena warga Yogya prinsipnya "Alon-alon asal kelakon" jadi lebih panjang umurnya? Tetapi yang jelas mereka tidak kemrungsung nyantai dan tidak stress.
Dari data Badan Pusat Statistik tahun 2020, ada data yang menarik, dimana Angka Harapan Hidup (AHH) warga Yogya ternyata yang tertinggi dibandingkan 33 propinsi lain di Indonesia. Sementara rata-rata AHH masyarakat Indonesia laki-laki 69,59 th, perempuan 73,46 th. AHH penduduk perempuan di dunia 75,6 tahun, laki-laki 70,8 tahun.
Nah, AHH masyarakat DI Yogyakarta, laki-laki 73,22 (26.725 hari), perempuan 76,83 tahun (28.042 hari). Sementara provinsi yang memiliki angka harapan hidup paling kecil adalah Sulawesi Barat laki-laki 63,20 , untuk perempuan 67,02 tahun. Khusus AHH warga DKI Jakarta, laki-laki 71,10 tahun dan perempuan 74,80.
Mengacu situs Alodokter, ada beberapa pola atau upaya untuk memperbesar peluang seseorang agar dapat berusia panjang sbb :
1. Terapkan pola makan sehat, disarankan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang adalah salah satu cara untuk membantu memperpanjang angka harapan hidup.
Ada beragam makanan sehat yang bisa Anda konsumsi, mulai dari buah dan sayuran segar, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, tinggi gula, dan tinggi garam. Ketiga jenis makanan ini berisiko tinggi memicu beragam penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, bahkan kanker yang dapat memperpendek harapan hidup.
2. Tetap aktif bergerak,
studi menyebutkan mereka yg aktif bergerak atau berolahraga juga dapat membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker, dan depresi. Hal ini tentu berdampak baik pada kualitas hidup seseorang, sehingga bisa membantu memperpanjang usia atau harapan hidupnya.
Anda disarankan olahraga setidaknya 30 menit per hari, dan tentunya olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. Anda juga disarankan untuk tetap aktif bergerak, misalnya dengan lebih banyak berjalan daripada duduk, memilih tangga daripada eskalator, atau membersihkan rumah di waktu luang.
3. Istirahat yang cukup, studi menyebutkan bahwa orang yang tidurnya sering kurang dari 5–7 jam per malam memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kematian dini.
Hal ini dikarenakan kurang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Oleh karena itu, cukupilah waktu tidur Anda, yaitu 7–9 jam setiap malamnya
4. Jangan merokok dan kurangi konsumsi minuman beralkohol. Banyak penelitian tentang bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan.
Rokok dan alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker paru, penyakit jantung, serta penyakit hati dan pankreas. Semua penyakit ini dapat memicu kematian lebih cepat.
5. Kelola stres dengan baik.
Studi menyebutkan bahwa wanita maupun pria yang tidak mampu mengelola stres, berisiko lebih tinggi untuk meninggal dunia lebih cepat. Tidak heran, banyak penelitian lain yang menghubungkan stres dengan tingginya risiko dari penyakit jantung, stroke, dan bahkan kanker.
Stres memang merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari, tapi bisa dikelola. Luangkan waktu Anda untuk menyegarkan pikiran, misalnya dengan berlibur dengan keluarga atau sekadar mengobrol, tertawa bersama teman. Bisa juga dengan melakukan latihan pernapasan dan teknik relaksasi.
Kesimpulan
Angka harapan hidup adalah data statistik dan tidak semerta-merta menggambarkan kualitas hidup Anda.
Dari data di atas, yang menarik, apakah karena warga Yogya prinsipnya "Alon-alon asal kelakon" jadi lebih panjang umurnya? Tetapi yang jelas mereka tidak kemrungsung nyantai dan tidak stress.
Yogya berbeda dengan kota modern, sebagai kota budaya dan pendidikan, suasana lebih ayem tentrem.
Sejatinya, Andalah yang bisa mengendalikan kesehatan dan kesejahteraan hidup Anda. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Mari kita berdoa, semoga kita mendapat tambahan nikmat panjang umur dengan barokahNya, selamat di dunia dan akhirat, Aamiin Ya Rabbal Alamin. Salam, Pray Old Soldier.
Jakarta, 13 Januari 2022
Prayitno W. Ramelan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews